JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur (Gulkarmat Jaktim) membersihkan rumah mewah terbengkalai milik Eny di Jalan Paron Nomor 48, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Keberadaan rumah mewah terbengkalai ini mencuat usai sebuah video yang viral di media sosial mengenai kehidupan Eny dan anaknya yang bernama Tiko. Mereka disebut tinggal di sana tanpa listrik dan air selama puluhan tahun.
Kepala Seksi (Kasi) Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman, mengatakan kegiatan pembersihan itu dilakukan setelah adanya permintaan dari salah satu kelompok relawan yang bersimpati dengan keadaan kediaman Eny.
"Di dalam memang kondisinya debu sangat tebal. Rumahnya sudah tidak terawat atau tidak ditempati," kata Gatot, dilansir dari Antara, Rabu (4/1/2023).
Gatot menambahkan untuk kegiatan pembersihan tersebut pihaknya mengerahkan sebanyak 12 personel dan satu unit mobil pompa.
Kegiatan pembersihan rumah mewah berlantai dua yang terbengkalai itu juga melibatkan anggota petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan kelompok relawan.
"Pembersihan ini kami lakukan sampai tuntas. Artinya debu-debu sampai ubinnya itu kami kembalikan ke warna aslinya," ujar Gatot.
Gatot mengatakan pihaknya juga membersihkan tanaman liar yang menutupi pekarangan rumah Eny tersebut. Dia pun menargetkan pembersihan rumah tersebut dapat selesai hari ini.
"Untuk tanaman liar sebagian sudah dibersihkan sehingga udara segar mulai masuk. Tadi awal kami masuk, tertutup semuanya," kata Gatot.
Baca juga: Kelegaan Tetangga Usai Terjawabnya Misteri Kematian Sekeluarga di Kalideres
Sebelumnya, viral di media sosial mengenai kehidupan Ibu Eny dan anaknya yang bernama Tiko karena tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun.
Diketahui bahwa Tiko merawat sang ibu yang diduga mengalami depresi selama 12 tahun di rumah mewahnya yang terbengkalai tersebut.
Eny diduga mengalami depresi sejak ditinggal oleh suaminya pada 2010. Untuk bertahan hidup di rumah tanpa air dan listrik, Tiko dan ibunya menadah air hujan untuk keperluan mandi dan masak.
Saat ini, Eny sudah dibawa oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Timur ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit untuk menjalani perawatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.