Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Keponakan Majikan Bunuh ART demi Curi Harta Paman untuk Ongkos ke Bali...

Kompas.com - 10/01/2023, 08:29 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pembunuhan seorang asisten rumah tangga (ART) di wilayah Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, akhirnya terungkap.

Korban bernama Sri Lestari (40) yang ditemukan bersimbah darah di tempatnya bekerja, ternyata tewas ditusuk oleh keponakan majikannya sendiri, yakni Muhammad Mardha Dzakwan alias Mardha (26)

Pelaku membunuh Sri karena khawatir akan menjadi perintang bagi dirinya yang ingin mencuri uang dan barang berharga milik pamannya, HR.

Baca juga: Ada Segelas Air Putih Dekat Jasad ART di Cipayung

"Tersangka ini merupakan keponakan dari majikan korban, HR. Saat itu dia berencana mencuri uang dan tidak ingin saksi menghalangi aksinya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan dalam konferensi pers, Senin (9/1/2023).

Ditusuk agar tak menghalangi

Berdasarkan hasil penyelidikan, Mardha yang sudah merencanakan aksi pencuriannya datang ke rumah HR sambil membawa sebilah pisau.

Sesampainya di lokasi, Mardha bertemu dengan Sri, ART di rumah HR. Setelah berbincang-bincang sesaat, Mardha lalu mengambil pisau dari balik celananya dan menusuk perut Sri.

Baca juga: Pembunuh ART di Cipayung Terancam Hukuman Mati

Melihat Sri yang sudah tak berdaya, Mardha langsung masuk ke kamar pamannya dan beberapa ruangan lain di rumah tersebut.

Dari situ, Mardha mendapatkan uang tunai Rp 2,9 juta, ponsel hingga celengan milik HR yang berprofesi sebagai seorang Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Pelaku lalu masuk dan mengambil uang senilai Rp 2,9 juta dan juga ponsel milik HR (paman pelaku/majikan korban), lalu melarikan diri ke Terminal Kampung Rambutan," kata Zulpan.

Baca juga: Teka-Teki Kematian ART Cipayung Terungkap, Ponakan Majikan Bunuh ART Untuk Curi Uang

Mencuri untuk ongkos pergi ke Bali

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menjelaskan, Mardha mengaku mencuri karena ingin mendapatkan uang untuk ongkos merantau ke Bali.

"Dia ingin mengambil uang untuk (ongkos) merantau ke Bali. Merantau dan mencari kerja," ujar Panji.

Setelah melancarkan aksinya, kata Panji, Mardha langsung meninggalkan lokasi menggunakan ojek online ke Terminal Kampung Rambutan.

Mardha pun menumpang bus tujuan Bali, sampai akhirnya diringkus oleh penyidik di wilayah Jombang, Jawa Timur.

"Sampai tadi terakhir pemeriksaan dan interogasi, pengakuan dari tersangka adalah untuk merantau ke Bali," kata Panji.

Baca juga: Polisi: Pembunuh ART di Cipayung Incar Harta Majikan Korban yang Berprofesi TNI

Anggap sang paman banyak harta

Panji menerangkan bahwa Mardha sudah mengincar harta pamannya yang merupakan majikan dari korban karena dianggap memiliki banyak harta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com