JAKARTA, KOMPAS.com - Tim kedokteran Polda Metro Jaya bersama ahli psikologi forensik bakal memantau kondisi kesehatan anak dari pengusaha ayam goreng berinisial I (30) di Bekasi. Adapun I tewas dibunuh dua karyawannya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko berujar, pemantauan dilakukan dengan mengunjungi anak berinisial A (17 bulan) secara berkala yang kini dirawat oleh neneknya.
"Jadi kunjungan secara rutin dan berkoordinasi dan kolaborasi dengan KPAI daerah Bekasi, tempat neneknya. Ini dilakukan pantauan terus, baik itu psikis maupun fisik," ujar Trunoyudo kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).
Berdasarkan hasil pemantauan sementara, kata Trunoyudo, kondisi kesehatan A terus membaik.
Hal tersebut seiring dengan adanya sentuhan dari pihak keluarga yang merawat A setelah sang ibu meninggal dunia.
"Sejauh ini kondisinya dalam keadaan baik dan sehat. Tentunya ini masih memiliki sentuhan dan perhatian dari orang terdekat secara rutin dan terus mendampinginya," kata Trunoyudo.
Meski begitu, Trunoyudo menegaskan bahwa kepastian kondisi kesehatan psikis sang anak masih menunggu hasil pemeriksaan oleh tim ahli.
Baca juga: Jadi Yatim Piatu, Anak Bos Ayam Goreng Korban Pembunuhan Karyawan Diasuh Neneknya
Sebagai informasi, pembunuhan terhadap I bermula ketika HK merencanakan aksinya pada hari ketiga bekerja di tempat korban.
HK kemudian mengajak MA yang masih di bawah umur untuk ikut menjalankan rencana pembunuhan korban. Eksekusi pun dilakukan kedua pelaku pada Kamis (16/2/2022).
Pada saat itu, korban yang baru datang ke ruko untuk berjualan langsung menuju ke dapur.
Tak lama kemudian, HK datang ke dapur dan langsung memukul kepala korban menggunakan tabung elpiji 3 kilogram.
"Pada saat masuk ke dapur, langsung ada pemukulan menggunakan tabung gas pada korban di arah kepala berkali-kali," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.
Baca juga: Ini Perkataan Bos Ayam Goreng di Bekasi yang Bikin Karyawan Sakit Hati hingga Membunuh
I yang dipukul hingga mengalami luka berat di kepala itu kemudian berteriak.
Sesaat kemudian, MA yang ikut bersama HK ke dapur langsung memegangi korban dan memukulinya.
"Akibat luka berat di kepala, korban akhirnya meninggal dunia," kata Hengki.