Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mario Dandy Dinilai Merasa Superior dan Ingin Tunjukkan Kegagahan dengan Aniaya D...

Kompas.com - 08/03/2023, 11:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio (20), putra eks Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo, telah mencuri perhatian publik.

Mario telah menganiaya seorang remaja berinisial D (19), sampai korban mengalami koma dan harus dirawat di rumah sakit.

Perkara kasus ini pun terus bergulir dan banyak pihak menaruh perhatian terhadap insiden tersebut.

Salah satunya adalah sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) AB Widyanta atau Abe yang menilai perkara tersebut beragam aspek sosial.

Kemungkinan tersangka saling memengaruhi

Abe menjelaskan, para tersangka tindak kekerasan sangat mungkin saling memengaruhi sehingga mengakibatkan kekerasan itu terjadi.

"Saat ini kan ada tersangka-tersangka baru dalam kasus ini, tetapi saya tidak tahu, apakah keterlibatan tersangka-tersangka baru itu ternyata ikut ambil bagian untuk membikin pengaruh bagi pelaku yang melakukan pemukulan," ujar Abe kepada Kompas.com, Selasa (7/3/2023).

Baca juga: Hari Ini, Polda Metro Jaya Periksa AG Pacar Mario sebagai Pelaku Kasus Penganiayaan D

Ia menjelaskan, keterlibatan tersangka-tersangka baru itu perlu didalami lebih lanjut, untuk dapat menegakkan hipotesis dari narasi-narasi yang beredar.

Salah satunya mengenai benar atau tidak para tersangka telah mengompori atau mendorong pelaku untuk melakukan kekerasan terhadap korban.

Adapun tersangka lain dalam kasus ini adalah Shane Lukas yang merupakan teman Mario. Pacar Mario yang berinisial AG juga telah ditetapkan sebagai pelaku.

Pertunjukan kegagahan

Selain itu, kata Abe, kekerasan yang dilakukan Mario bisa jadi juga menjadi ajang pelaku menunjukkan kegagahan dirinya.

"Barangkali itu (kekerasan) itu sebagai sesuatu yang menantang atau ada maskulinitas," kata Abe.

"Saya menyebut kekerasan itu dekat dengan adanya maskulinitas. Maka superior dari maskulinitas itu dipakai untuk melakukan kekerasan terhadap temannya atau terhadap orang lain," tambah dia.

Baca juga: Kondisi D Dua Pekan Usai Dianiaya Mario: Lewati Masa Kritis dan Tunjukkan Reaksi Emosi

Dengan begitu, Abe mengatakan, para pelaku atau tersangka tindak kekerasan sama seperti melakukan ekshibisionisme yang seharusnya tidak layak di publik.

Akan tetapi, dengan adanya maskulinitas, mereka merasa perlu melakukan kekerasan itu dan tertantang untuk melakukannya.

Tontonan di media sosial juga bisa menambah keinginan kuat para pelaku untuk melakukan kekerasan terhadap orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com