JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli psikologi forensik Reza Indragiri membeberkan makna percakapan via WhatsApp antara Irjen Teddy Minahasa dengan eks Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara soal ganti barang bukti sabu menjadi tawas.
Dia menyampaikan analisisnya saat duduk sebagai ahli meringankan dalam sidang Teddy di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Kamis (16/3/2023).
Mulanya, penasihat hukum Teddy, Anthony Djono, meminta Reza menafsirkan contoh pesan "sebagian BB diganti trawas" tanpa emoji.
Kepada Anthony, Reza berkata pesan itu merupakan kalimat perintah dari atasan kepada bawahan.
"Menurut saya, dengan melihat dua potongan komunikasi ini absolut, perintah. Di dalamnya mengandung criminal intent atau niat jahat," papar Reza.
Baca juga: Ditegur Hakim dalam Sidang Teddy Minahasa, Hotman Paris: Saya Baru Sekali Bertanya Majelis
Anthony kembali menunjukkan potongan chat yang sama, kali ini dengan tambahan emoji senyum. Pesan dengan emoji ini merupakan pesan yang dikirimkan Teddy kepada Dody.
Reza menyebutkan, perintah "sebagian BB diganti trawas" menjadi multitafsir jika diikuti dengan emoji.
Dalam ilmu psikologi, kata Reza, hal itu disebut sebagai dissonance yang mana ada dua elemen pada sebuah percakapan.
"Artinya tidak harmonis, tidak linier, dan tidak sejalan. Tadi saya katakan berdasarkan riset, dan juga sudah dijadikan sebagai kebijakan di lembaga yudisial di negara lain, tidak bisa kita pisahkan atau nihilkan elemen emoji dalam percakapan tersebut," kata Reza.
Reza menyampaikan, emoji merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah percakapan.
Dia berpandangan, emoji juga bisa mengubah konteks percakapan secara keseluruhan.
"Sesaat lalu di gambar sebelumnya absolut itu perintah yang mengandung criminal intent atau niat jahat," ungkap Reza.
"Tetapi begitu ditampilkan emoji tertawa, tafsiran saya atas pesan yang pertama menjadi relatif, tidak lagi absolut seperti tadi, tapi menjadi relatif, artinya multitafsir apakah bercanda ataukah lainnya," sambung dia.
Mendengar itu, Anthony lantas mempertanyakan apakah dari penggalan percakapan kedua yang ditampilkan masih memiliki makna perintah atau criminal intent di dalamnya.
Reza menuturkan, dia ragu apakah pesan itu berubah menjadi sebuah perintah bila diikuti dengan emoji.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.