Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Video Viral, Bengkel yang Diduga Peras Pengendara Rp 2,7 Juta di Sentul Bogor Kini Tutup

Kompas.com - 04/05/2023, 08:28 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BOGOR, KOMPAS.com - Bengkel Hen's Motor di daerah Sentul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, kini telah tutup.

Seperti yang diketahui, video mengenai bengkel tersebut viral karena diduga melakukan pemerasan atau menggetok harga jasa servis motor kepada seorang pengendara.

Dikutip dari TribunnewsBogor.com, Rabu (3/5/2023), folding gate di bengkel motor tersebut terlihat tertutup rapat dan sudah tidak ada aktivitas apa pun.

Area depan bengkel juga tampak dipasangi pembatas rantai. Kondisi di area depan bengkel juga tampak bersih tak ada barang-barang, kecuali beberapa ban bekas.

Baca juga: Video Viral Pengendara di Bogor Mengaku Diperas Bengkel Rp 2,7 Juta, Minta Ganti Oli Malah Mesin Motor Dibongkar

Padahal, beberapa hari sebelumnya bengkel tersebut masih buka dan cukup ramai dikunjungi konsumen.

Menurut informasi dari warga setempat bernama Heri (35), bengkel tersebut sudah tutup sejak Selasa (2/5/2023).

"Dari kemarin sudah tutup," kata Heri, Rabu (3/5/2023).

Heri mengatakan bahwa bengkel tersebut sudah dikenal kerap mematok harga lebih tinggi dibandingkan bengkel lain.

Baca juga: Bengkel di Sentul Bogor yang Diduga Peras Pengendara Rp 2,7 Juta Masih Ramai Didatangi Konsumen

"Emang bengkelnya di sini kemahalan. Misalnya harga busi di luar Rp 15.000, kalau di sini bisa Rp 30.000 gitu," kata Heri.

Sebelumnya diberitakan sebuah video di akun TikTok @echadama08 menjadi viral karena si pengunggah video, yakni Echa, merasa diperas oleh sebuah bengkel di daerah Sentul, Bogor, saat menyervis motornya di sana.

Awalnya Echa dan suaminya hanya berniat mengganti oli motornya ke bengkel tersebut saat sedang jalan-jalan di daerah Sentul.

Bukannya mengganti oli, mekanik di bengkel tersebut malah membongkar mesin motor milik Echa dengan alasan ada masalah dan harus diakali.

Setelah dibongkar, Echa diminta untuk membayar tagihan sebesar Rp 2,7 juta jika ingin motornya diperbaiki.

Baca juga: Soal Pengendara Mengaku Diperas Rp 2,7 Juta, Pemilik Bengkel di Bogor Sebut Hanya Salah Paham

Merasa keberatan, Echa menolak dan meminta pihak bengkel agar mesin motornya dipasang lagi.

Namun, ia dimintai biaya pasang sebesar Rp 450.000. Tak mau membayar biaya pasang yang diminta, Echa memilih untuk mengangkut motornya yang sudah dibongkar dengan cara menggunakan mobil pikap sewaan.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Ramai di Medsos Diduga Getok Harga, Bengkel Motor di Sentul Bogor Kini Tutup Usai Viral. (Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com