JAKARTA, KOMPAS.com - Situs IQAir memperlihatkan, kualitas udara di Jakarta pada Minggu (25/6/2023) pagi merupakan yang terburuk di dunia. Data itu merupakan data yang diperbaharui pada pukul 08.00 WIB.
Melansir situs tersebut, indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 157 dengan polutan utamanya yakni PM 2,5 dan nilai konsentrasi 68 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).
Udara di Jakarta pun dinyatakan tidak sehat.
"Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini 13.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan dari situs IQAir.
Baca juga: Bima Arya Klaim Kualitas Udara di Kota Bogor Terus Membaik
Masih dari situs IQAir, angka kualitas udara di Jakarta itu didapat dari 22 kontributor, termasuk dari PurpleAir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan AirNow.
Untuk di peringkat dua, kualitas udara terburuk ada di Lahore, Pakistan yang memiliki indeks kualitas udara 138.
Sementara itu, di urutan kedua ada di Kota Ho Chi Minh, Vietnam dengan indeks kualitas udara 130.
Situs IQAir juga memberi beberapa saran agar warga terlindung dari polusi udara.
Saran itu antara lain warga bisa memakai masker apabila sedang di luar, menyalakan penyaring udara (air purifier), tutup jendela untuk menghindari udara yang kotor, dan menghindari aktivitas di luar ruangan.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Greenpeace: PM 2,5 Meningkat Setiap Kemarau
Adapun saat ini Kota Jakarta memiliki suhu 28 derajat celcius dengan kondisi cuaca berkabut.
Nilai kelembapan udara hingga 81 persen dan hembusan angin 13 km/h. Sementara itu, untuk tekanan berada di angka 1.011 mbar (millibar).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.