JAKARTA, KOMPAS.com - Situs IQAir menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta pada Rabu (5/7/2023) dinyatakan tidak sehat. Hal itu diketahui berdasarkan data per pukul 13.00 WIB.
Melansir situs tersebut, indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 155 dengan polutan utama PM 2,5 dan nilai konsentrasi 63.9 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).
Udara di Jakarta dinyatakan tidak sehat bagi kelompok sensitif.
"Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini 12.8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan dari situs IQAir.
Baca juga: Tekan Polusi Udara Jakarta, Ketua DPRD DKI Minta Kampanye Mobil Listrik Lebih Gencar
Masih dari situs IQAir, angka kualitas udara di Jakarta itu didapat dari 20 kontributor, termasuk dari PurpleAir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan AirNow.
Adapun peringkat pertama kota dengan kualitas udara terburuk yakni Chicago, Amerika Serikat, yang memiliki indeks kualitas udara mencapai 182.
Sementara itu, Jakarta berada di peringkat 4, di bawah dari Kota Johannesburg, Afrika Selatan, dan New York, Amerika Serikat.
Baca juga: Layani Rute Kalideres-Bandara, Bus Transjakarta Bakal Angkut 2.500 Penumpang Per Hari
Situs IQAir juga memberi beberapa saran agar warga bisa terlindung dari polusi udara yang buruk.
Saran itu, antara lain memakai masker apabila sedang di luar, menyalakan penyaring udara (air purifier), tutup jendela untuk menghindari udara yang kotor, dan menghindari aktivitas di luar ruangan.
Adapun saat ini Kota Jakarta memiliki suhu 33 derajat celsius dengan kondisi cuaca berkabut. Nilai kelembapan udara 53 persen dan embusan angin 14.8 km/h. Sementara itu, tekanan udara berada di angka 1.008 mbar (millibar).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.