Adik Grace terakhir bertemu kakaknya pada 2011.
"Kepada tetangga dan ke keluarga inti, ternyata keluarga ini cukup tertutup, kemudian dengan keluarga inti ini terakhir bertemu 2011, adik dan sebagainya," jelas Hengki.
"Dan terakhir berkomunikasi hanya beberapa bulan yang lalu," imbuh dia.
Dari beberapa temuan ini, Hengki mengatakan, kasus ini mirip dengan penemuan jenazah keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
"Jadi ini hampir sama dengan kejadian Kalideres ya, dari keluarga inti jauh, anaknya belum nikah, sama seperti Kalideres, umur 38 tahun belum menikah," jelas Hengki.
Baca juga: Surat To You Whomever dalam Kasus Kematian Ibu-Anak di Depok, Ditujukan untuk Kita Semua...
Menurut Hengki, tim laboratorium forensik hingga saat ini masih menganalisis apakah ada jejak-jejak orang lain di luar dua jenazah ini sebelum kejadian.
"Yang dimungkinkan apakah ada tindak pidana lain sebelum terjadinya. Ini masih kami dalami juga," ucap Hengki.
"Termasuk apakah di seputaran TKP ada racun, termasuk di tubuh jenazah ini ada kandungan racun, nah ini sampelnya masih diteliti oleh laboratorium forensik," kata dia lagi.
Hengki melanjutkan, polisi berencana melakukan olah TKP untuk ketiga kalinya, guna mencari penyebab pasti kematian Grace dan anaknya.
Menurut dia, tim laboratorium forensik sedang menganalisis berbagai temuan dari olah TKP yang sudah dilakukan.
Namun, terdapat potensi akan dilakukan olah TKP lanjutan ini karena adanya kebutuhan dari tim laboratorium forensik.
"Tadi pagi kami menerima permohonan lagi dari labfor dan dokfor untuk melakukan olah TKP kembali untuk memastikan betul bisa dipertanggungjawabkan," ujar Hengki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.