Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Tambah 23 RTH, Pemprov DKI Diminta Buat Kebijakan Lain untuk Atasi Polusi

Kompas.com - 20/09/2023, 22:16 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi DKI menambah 23 ruang terbuka hijau di Ibu Kota.

Namun, Justin meminta Pemprov DKI juga menerapkan kebijakan lain agar penambahan taman itu dapat efektif mengatasi polusi udara Jakarta.

"Ini (taman-taman) akan bermanfaat bilamana dibarengi dengan kebijakan yang lain terkait penanggulangan polusi," ujar Justin kepada wartawan, Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Pembangunan Satu RTH di Jakarta Telan Anggaran Rp 1 Miliar, Anggota DPRD DKI: Murah dan Efisien

Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu berpandangan, mengatasi polusi udara di Jakarta tak cukup hanya memperbanyak penghijauan, tapi juga harus dibarengi pengurangan jumlah kendaraan bermotor, pengaturan waktu kerja dan jam sekolah, hingga proses pembelajaran jarak jauh.

"Mempertimbangkan banyak faktor lainnya, intensitas penduduk, intensitas kendaraan, dan lainnya. Jadi (taman) ini salah satunya. Ini akan bermanfaat bila yang lain juga dijalankan," kata Justin.

"Termasuk tilang-tilang uji emisi yang mestinya dilanjutkan oleh kepolisian, masalah perpanjangan STNK-nya, lalu parkir, sekarang mau penyesuaian tarif parkir Rp 7.500 per jam kan. Nah itu juga enggak akan banyak bermanfaat kalau tak dibarengi dengan pembersihan parkir liar," tutur dia.

Baca juga: Pemprov DKI Tambah 23 RTH di Jakarta, Anggarkan Rp 1 Miliar Per Taman

Sebelumnya diberitakan, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta sedang membangun 23 ruang terbuka hijau (RTH) yang tersebar di empat wilayah DKI Jakarta.

Wilayah itu mencakup Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan dengan luas total enam hektar. Anggarannya sekitar Rp 1 miliar untuk satu taman.

Proyek ini diperkirakan selesai akhir 2023.

"Saya kepengin pembangunan taman di sekitar masyarakat, semua masih on process sampai dengan akhir tahun terselesaikan," ujar Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Bayu Meghantara, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Distamhut DKI Bakal Bangun 23 RTH Tahun Ini, Total Luas 6 Hektar

Informasi ini disampaikan Bayu menanggapi minim dan tidak meratanya jumlah RTH di Jakarta. Idealnya, jumlah RTH harus 30 persen dari total luas sebuah daerah.

Melansir informasi di laman jakartasatu.jakarta.go.id, Selasa (19/9/2023), total ruang terbuka hijau (RTH) DKI Jakarta seluas 33,34 juta meter persegi atau 33,34 kilometer persegi.

Jumlah itu sekitar 5,2 persen dari total luas Jakarta yang mencapai 664,01 kilometer persegi.

RTH tersebut tersebar semua wilayah, yakni Jakarta Timur 26,2 persen, Jakarta Selatan 24,87 persen, Jakarta Utara 20,93 persen, Jakarta Pusat 12,69 persen, Jakarta Barat 8,64 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com