BEKASI, KOMPAS.com - Bentrok antar organisasi masyarakat atau ormas terjadi di Jalan Raya Setu-Bantargebang pada Rabu (20/9/2023) malam. Usai malam mencekam tersebut, polisi menetapkan tiga tersangka, yakni NA, AC, dan FR.
Kepala Seksi Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing menyampaikan, sebelumnya polisi telah menangkap 39 orang yang terlibat dalam bentrokan tersebut. Tetapi, 36 di antaranya hanya dikenakan wajib lapor.
"Sisanya (36 orang) dipulangkan. Iya, (dikenai) wajib lapor," kata Erna saat dikonfirmasi, Jumat (22/9/2023).
Erna menjelaskan bahwa tiga orang ditetapkan sebagai tersangka lantaran melakukan kekerasan, hingga menyebabkan korban tewas.
Baca juga: Bentrokan Ormas di Bekasi, 36 Orang Dikenai Wajib Lapor, Tiga Jadi Tersangka
Untuk diketahui, dalam peristiwa mencekam itu, satu orang berinisial A (30) dinyatakan tewas.
"Tiga (tersangka) memang ada terlibat, AC itu menginjak, NA memukul pakai bambu, menginjak juga. FR memukul, menendang, menginjak sama batu," ujar Erna.
Akibat dikeroyok, korban tewas di lokasi kejadian, tepatnya Jalan Raya Bantargebang.
"(Korban) enggak terlibat (bentrokan), dia dari arah Setu, tinggal di Babelan. Luka kepala atas, mata kanan berdarah, rahang patah, (korban) tewas di tempat," kata Erna.
Baca juga: Polisi Tetapkan Tiga Tersangka dalam Bentrokan Ormas di Bekasi
Sementara itu, warga bernama Naufal (23) mengatakan, plafon rumahnya bolong imbas terkena peluru nyasar yang diduga berasal dari bentrokan antar-ormas.
Ia mengungkapkan, rumahnya yang berada di Dukuh Zamrud, Mustikajaya, Kota Bekasi, hanya berjarak 500 meter dari lokasi bentrokan ormas.
"Kebetulan yang menemukan orang rumah, jadi ketika lagi mau bereskan kamar adik saya. Orang rumah menemukan ada besi di lantai," kata Naufal.
Kala itu, ia pun curiga dengan benda mencurigakan tersebut. Alhasil, penghuni rumah yang menemukan peluru nyasar itu langsung menghubunginya.
Baca juga: Plafon Bolong Diduga Peluru Nyasar saat Bentrokan Ormas, Warga: Untung Tak Ada Orang
Naufal lantas mencari informasi terkait benda mencurigakan itu melalui mensin pencarian Google. Hasil pencariannya, benda tersebut mirip sebutir peluru.
"Saya sempat cek di Google, bentuk pelurunya dan memang mirip," ujarnya.
Naufal menduga benda mirip peluru tersebut dilepaskan ke arah ke atas, lalu menukik ke bawah dan jatuh di rumahnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.