Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Kematian Bocah yang Alat Kelaminnya Diremas Lansia di Depok, RS Polri: Perlu Toksikologi

Kompas.com - 30/09/2023, 21:36 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, memastikan luka di alat kelamin MDF (12) akibat diremas oleh N (70) bukan penyebab korban meninggal dunia.

Karena itu, sampel otopsi MDF masih perlu pemeriksaan toksikologi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

"Peremasan alat kelamin pada kasus ini belum dapat menyebabkan kematian. Otopsi masih diperlukan pemeriksaan toksikologi," ucap Kepala RS Polri Kramatjati, Brigjen Hariyanto saya dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/9/2023).

Hariyanto mengatakan, sampel yang diuji itu merupakan organ lambung dan hati MDF.

Baca juga: Kronologi Bocah di Depok Tewas Usai Kelaminnya Diremas Lansia

"Pemeriksaan tambahan toksikologi itu organ lambung dan hati yang dikirim sampelnya ke Puslabfor Polri. Semoga cepat terungkap," ucap dia.

Adapun, pelecehan itu terjadi saat korban beserta tiga teman sebayanya berinisial D, A dan R sedang berboncengan motor di Kampung Sindangkarsa, Tapos, Depok pada Rabu (27/9/2023).

Saat berpapasan, N lantas memberhentikan laju kendaraan mereka untuk kemudian meremas alat kelamin korban.

Baca juga: Polisi Ungkap Ada Luka di Alat Kelamin Bocah Tewas akibat Diremas Lansia di Depok

"Yang bersangkutan (N) melakukan pemerasan (kelamin) kepada korban disaksikan oleh rekannya," kata Kasat Reskrim Polres Depok Kompol Hadi Kristanto.

Setelah itu, korban mengeluhkan rasa sakit yang luar biasa kepada temannya usai alat kelamin diremas oleh N. Namun, saat itu korban masih beraktivitas seperti biasa.

Berselang beberapa jam kemudian, lanjut Hadi, korban pun pulang ke rumah untuk mengadukan kepada orangtuanya bahwa dirinya telah menjadi korban pelecehan oleh N.

Mendengar hal itu, orangtua korban pun terkejut. Mereka kemudian mendatangi pelaku untuk meluapkan amarahnya.

Baca juga: Remas Alat Kelamin Bocah di Depok, Lansia Ini Mengaku Cuma Bercanda...

"Saat mendatangi pelaku, terjadi perbincangan, 'Kenapa melakukan seperti itu? Kenapa target anak saya?'. Tanpa disengaja korban terjatuh, kemudian dibawa ke RS dan dinyatakan meninggal dunia," ucap Hadi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

33 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir hingga Kamis Malam

33 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir hingga Kamis Malam

Megapolitan
Curi Ponsel dan Motor Bosnya, Dua Karyawan Toko di Cipayung Ditangkap Polisi

Curi Ponsel dan Motor Bosnya, Dua Karyawan Toko di Cipayung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Protes UMK Kota Bekasi Cuma Naik 3,9 Persen, Massa Buruh Bertahan di Gerbang Tol Bekasi Barat

Protes UMK Kota Bekasi Cuma Naik 3,9 Persen, Massa Buruh Bertahan di Gerbang Tol Bekasi Barat

Megapolitan
DPRD: Program Pemprov DKI Terkait Penanganan Banjir Masih Terkendala

DPRD: Program Pemprov DKI Terkait Penanganan Banjir Masih Terkendala

Megapolitan
Kronologi Nissan Xtrail Tabrak Penjaga Pelintasan lalu Tertabrak KRL di Cengkareng, Pengemudi Terobos Pintu Pelintasan

Kronologi Nissan Xtrail Tabrak Penjaga Pelintasan lalu Tertabrak KRL di Cengkareng, Pengemudi Terobos Pintu Pelintasan

Megapolitan
Mengapa MN Tega Memperkosa dan Menghamili Anak Kandungnya?

Mengapa MN Tega Memperkosa dan Menghamili Anak Kandungnya?

Megapolitan
Turap Kali Bocor, Jalan Rahayu Kalibaru Jaktim Tergenang Banjir

Turap Kali Bocor, Jalan Rahayu Kalibaru Jaktim Tergenang Banjir

Megapolitan
Remaja di Tangsel Dibacok Begal saat Mempertahankan Ponselnya

Remaja di Tangsel Dibacok Begal saat Mempertahankan Ponselnya

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Curi 18 Pasang Sepatu di Kosan Pesanggrahan

Polisi Tangkap Pria yang Curi 18 Pasang Sepatu di Kosan Pesanggrahan

Megapolitan
Tangani Banjir di 57 RT, Pemprov DKI Kerahkan Ratusan Pompa

Tangani Banjir di 57 RT, Pemprov DKI Kerahkan Ratusan Pompa

Megapolitan
Main Ponsel, Seorang Remaja Dibacok Begal di Tangsel

Main Ponsel, Seorang Remaja Dibacok Begal di Tangsel

Megapolitan
Jumat, Firli Bahuri Siap Diperiksa sebagai Tersangka Kasus Dugaan Pemerasan di Bareskrim Polri

Jumat, Firli Bahuri Siap Diperiksa sebagai Tersangka Kasus Dugaan Pemerasan di Bareskrim Polri

Megapolitan
RS Khusus Pecandu Judi 'Online' Belum Diperlukan, DPRD DKI: Pemprov Hanya Butuh Sosialisasi Pencegahan

RS Khusus Pecandu Judi "Online" Belum Diperlukan, DPRD DKI: Pemprov Hanya Butuh Sosialisasi Pencegahan

Megapolitan
Nissan Xtrail Tabrak Penjaga Pelintasan Kereta, Korban Dirawat di RS

Nissan Xtrail Tabrak Penjaga Pelintasan Kereta, Korban Dirawat di RS

Megapolitan
Buruh 'Ngotot' UMK Kota Bekasi 2024 Harus Naik 14,02 Persen

Buruh "Ngotot" UMK Kota Bekasi 2024 Harus Naik 14,02 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com