Sulastio menuturkan, ASN yang sudah dipanggil adalah Kepala UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok.
"Inisialnya aja ya MS, tapi itu bisa dicari kok karena dia sudah ada di media juga namanya," tutur Sulastio.
Baca juga: KASN Sudah Panggil Supian Suri Berkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN
Menurut keterangan MS, dia memiliki agenda berbeda dan hanya berada di tempat yang sama dengan lokasi deklarasi dukungan terhadap Imam Budi Hartono (IBH).
"Menurut pengakuannya, dia tidak hadir di acara deklarasi, hanya memang dia hadir di tempat yang sama pada saat kejadian," tutur Sulastio.
MS menjelaskan, dirinya ada pertemuan secara pribadi bersama Wali Kota Depok Mohammad Idris.
"Kebetulan dia memang ada ketemu dengan pak Wali Kota, dia dipanggil gitu dengan orang dekatnya wali kota dan diminta hadir, lalu ya dia hadir. Di lokasi yang sama dan di hotel yang sama," jelas Sulastio.
Setelah selesai menemui Idris, ia mengaku bergegas pulang, terlebih ketika melihat rombongan orang berpakaian hitam (tim deklarasi) sudah mulai memadati lokasi.
"Foto (bersama MS dan tim deklararasi) itu dilakukan sebelum acara, menurut dia," lanjut
Hingga hari ini, Bawaslu belum menemukan tiga nama ASN lainnya yang terlibat menghadiri agenda politik itu.
Lebih lanjut, kata Sulastio, pihaknya sudah mengirimkan surat resmi kepada BKPSDM lebih dari seminggu yang lalu.
"Karena BKPSDM ini dibilang satuan kerja yang menangani SDM ASN se-Kota Depok. Maka memang untuk sementara, data-datanya kami berharap dari mereka," ujar Sulastio.
Akan tetapi, Bawaslu juga terbuka untuk menerima informasi selagi akurat demi mempercepat penelusuran.
Baca juga: Diperiksa Bawaslu, ASN Depok Mengaku Ada di Lokasi Deklarasi Imam Budi karena Dipanggil Wali Kota
"Sebenarnya tidak harus dari BKPSDM sih. Siapapun yang bisa memberikan info terkait peristiwa itu kami akan senang. Tidak menutup kemungkinan dari yang lain ya, dari masyarakat atau dari siapapun termasuk dari media," jelas Sulastio.
Nantinya, ketiga orang yang masih ditelusuri ini juga akan dipanggil dan diharapkan menghadap ke Bawaslu untuk klarifikasi.
"Pertama, kita minta untuk dipanggilkan, dihadirkan, mereka-mereka itu dihadirkan supaya bisa kita klarifikasi," lanjut Sulastio.