Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Sedikit Penghuni, Penuh Ilalang, dan Tembok Rentan Roboh

Kompas.com - 20/06/2024, 07:00 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

KABUPATEN BEKASI, KOMPAS.com - Sampul kurang mencerminkan isi. Demikian gambaran Perumahan Villa Kencana Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ini adalah rumah subsidi yang diresmikan Presiden Joko Widodo, Mei 2017.

Gerbang masuknya bak kawasan perumahan mewah. Dinding di sisi kiri dan kanan jalan dilapisi susunan batu hias berwarna gading.

Tulisan "Villa Kencana Cikarang" tertera di sepanjang dinding setinggi sekitar 10 meter itu.

Baca juga: Klaster C Rusunawa Marunda yang Terbengkalai Direvitalisasi Tahun Ini

Warna tulisan yang kuning keemasan membuatnya memantulkan sinar apabila diterpa cahaya matahari.

Namun, saat Kompas.com bertandang ke perumahan itu, Rabu (19/6/2024) siang, suasana sangat kontras setelah melintas tak sampai 20 meter dari gerbang.

Di sisi kiri dan kanan, tak terlihat satu pun bangunan berdiri. Hanya terhampar lahan tidur yang ditumbuhi rumput gajah.

Di tepi jalan, ada orang membakar sampah rumput yang menghasilkan asap putih yang cukup mengganggu indera penciuman.

Sekitar 100 meter dari gerbang masuk, baru terlihat deretan rumah subsidi yang diberi nama Blok I.

Seorang warga setempat bernama Wasjud (48) mengungkapkan, tempat tinggal dia merupakan tahap tiga dari pembangunan Villa Kencana Cikarang.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 20 Juni 2024, dan Besok: Siang Ini Cerah Berawan

Di sepanjang Blok I sampai IV, terdapat 30 rumah yang sudah dibangun. Namun, hanya dua rumah yang terisi, termasuk rumah Wasjud.

"Saya sudah di sini sejak 2021, akad atau serah terima kunci itu November 2017. Di sini tetangga saya ya cuma satu. Sisanya enggak berpenghuni," ujar Wasjud saat berbincang dengan Kompas.com.

Penuh ilalang, tembok nyaris roboh

Kondisi rumah-rumah yang tidak ditinggali itu terbengkalai.

Halamannya ditumbuhi rumput liar setinggi pinggang orang dewasa. Bahkan, ada halaman rumah yang ditumbuhi pohon pisang dan pohon kersen.

Tanaman merambat hingga ke dinding dan atap rumah.

Cat dinding yang semestinya berwarna oranye dan kuning ini banyak yang terkelupas.

Bahkan tak sedikit rumah yang tidak dilengkapi pintu serta jendela. Entah ke mana segala perabotan itu.

Tembok rumah rentan roboh. Saat didorong sedikit saja, tembok terasa bergoyang.

Baca juga: Melihat Kontrakan Ibu yang Jual Cerita Anak Sakit untuk Menipu, Tak Dikunci dan Terbengkalai

Ubin rumah sangat kotor karena dipenuhi akar yang mencuat serta lumut. Ada beberapa bagian ubin yang pecah karena tanahnya timbul.

Hal ini menyebabkan ubin rentan pecah. Plafon juga banyak yang sudah jebol.

Saking terbengkalainya, ada salah satu rumah yang atapnya telah ambruk.

Kondisi ini rata-rata terjadi di seluruh bagian rumah seluas sekitar 25 meter persegi, baik di ruang tengah, dua ruang tidur, hingga kamar mandi.

Pada beberapa rumah, terdapat coretan, "rumah ini dijual" di dindingnya.

Ada pula rumah yang dipasangi iklan dari BTN. Tulisannya, “rumah ini akan diproses. Bagi debitur dan yang berminat segera hubungi….”.

Tak hanya itu, di dinding sebelah atas pintu, tertempel stiker, "KPR bersubsidi pemerintah Republik Indonesia".

Baca juga: Bebas PBB di Jakarta Hanya Berlaku bagi Satu Rumah di Bawah Rp 2 Miliar, Warga Diminta Mutakhirkan NIK

Area depan rumah terdapat jalan yang lebarnya sekitar tiga meter. Kondisi jalannya retak, tanaman liar beserta akarnya nyaris menutupi jalan.

Warga sekaligus ketua RT 02/RW 11 Desa Karangsentosa, Joko (47) mengungkapkan bahwa seluruh unit di Villa Kencana Cikarang sebenarnya sudah terjual.

“Sudah dibeli semua, cuma enggak ditempati. Karena kebanyakan pekerjaan mereka jauh, anak juga masih sekolah. Itu ada beberapa (pemilik) yang datang, komunikasi sama saya,” ujar Joko kepada Kompas.com, Rabu.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo meresmikan rumah subsidi bernama Villa Kencana Cikarang pada 4 Mei 2017.

Perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ini merupakan karya PT Arrayan Bekasi Development (SPS Group).

Menempati lahan seluas 105 hektar, rumah yang dibangun sebanyak 8.749 unit ini mempunyai tipe per unit 25/60.

Pembangunan Villa Kencana Cikarang dimulai sejak 2016. Untuk akses KPR subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), masyarakat mendapat bunga acuan lima persen dengan masa tenor 20 tahun.

Melalui FLPP, masyarakat hanya membayar uang muka atau down payment (DP) satu persen, yakni Rp 1,41 juta dan cicilan sekitar Rp 800.000 per bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com