Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Aset Negara di Rusunawa Marunda Dijarah, tetapi Belum Ada yang Dipidana...

Kompas.com - 20/06/2024, 07:23 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjarahan aset negara yang berada di Blok C Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda terjadi sejak akhir tahun lalu.

Aksi pencurian ini berlangsung terang-terangan karena dilakukan pagi, siang, dan malam, bahkan penjarah juga menyerang petugas keamanan Rusunawa Marunda.

Awal mula penjarahan

Berdasarkan informasi yang diterima Sub Bagian Keuangan unit pengelola rumah susun (UPRS) II, penjarahan aset di Rusunawa Marunda itu disebut terjadi sejak Oktober 2023.

Baca juga: Polisi: Pengelola Rusunawa Marunda Belum Pernah Buat Laporan Soal Kasus Penjarahan Aset

Aksi itu terjadi ketika Rusun Marunda telah kosong karena penghuninya direlokasi ke Rusun Nagrak, Jakarta Utara, pasca-insiden atap ambruk pada 30 Agustus 2023.

Setidaknya, ada 451 keluarga yang direlokasi secara bertahap oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DPRKP DKI Jakarta.

Relokasi penghuni dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI setelah adanya saran dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

BRIN ketika itu menilai bangunan klaster C di Rusunawa Marunda sudah tidak layak huni dan berpotensi membahayakan warga.

Kompas.com sempat menelusuri ke area dalam Rusunawa Marunda belum lama ini. Di sana, tak ada satu pun aset yang tersisa di lima gedung klaster C Rusunawa Marunda ini.

Baca juga: Warga Resah dengan Aksi Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda

Tidak ada besi atau terali balkon, kabel, aluminium, kusen, kloset, wastafel, pintu, dan juga jendela di setiap unit Rusunawa Marunda.

Pengelola belum melapor

Polisi menyatakan, pihaknya sampai belum menerima laporan dari pengelola Rusunawa Marunda soal aksi kejahatan itu.

Kanit Reskrim Polsek Cilincing Ipda Philip Ginting mengatakan, penyidik pun belum bisa memproses kasus penjarahan itu.

"Jadi, kami tidak bisa proses karena tidak ada laporan polisi," kata Ginting saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (19/6/2024).

Polsek Cilincing sempat mengamankan mobil pikap pengangkut besi dari Rusunawa Marunda pada 11 Desember 2023.

Baca juga: Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Polisi pun memeriksa sopir pikap. Namun, ketika itu sang sopir mengaku hanya disewa oleh seseorang untuk mengangkut besi.

Usai pemeriksaan, polisi menunggu laporan dari pengelola Rusumawa Marunda.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com