Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Aset Negara di Rusunawa Marunda Dijarah, tetapi Belum Ada yang Dipidana...

Kompas.com - 20/06/2024, 07:23 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

Namun, sampai 1 x 24 jam, laporan itu juga tidak dilakukan oleh para petugas Rusunawa Marunda.

"Ketika diamankan belum ada laporan, jadi kami hanya bisa mengamankan 1x24 jam dan dia (sopir pikap) bukan pelaku dan turut serta (dalam aksi penjarahan)," jelas Ginting.

Pasang alat kontrol

Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II Baharudin berujar akan memasang alat patroli kontrol untuk mengantisipasi aksi penjarahan.

Baca juga: Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Alat kontrol akan dipasang di setiap blok agar para petugas sekuriti bisa mencegah dan penjarahan tak terulang lagi.

Nantinya, alat itu disebut bisa mendeteksi sekuriti tersebut benar melakukan patroli di blok yang sudah diperintahkan atau tidak.

Pasalnya, selama ini sekuriti di Rusunawa Marunda mengaku sudah berkeliling rusun untuk mencegah pencurian aset, tetapi tak bisa membuktikan.

"Karena selama ini teman-teman saya tanya, kamu keliling enggak? Dia bilang keliling. Mana buktinya? Tidak ada. Dengan menggunakan patroli kontrol mau tidak mau dia harus keliling dan ini yang akan kita lakukan," ujar Baharudin.

Baca juga: Penjarahan Rusunawa Marunda Dilakukan Terang-terangan, Warga Pertanyakan Keberadaan Pengelola

Warga resah

Warga mengaku resah dengan aksi penjarahan aset yang terjadi di Rusunawa Marunda. Mereka pun menduga adanya keterlibatan dari pengelola.

"Kami warga Rusunawa Marunda merasa resah dengan kejadian tersebut," ucap salah warga yang tak mau disebut identitasnya.

Warga itu mendorong agar persoalan penjarahan aset di Rusunawa Marunda bisa dituntaskan secepat mungkin.

Sebab, pelaku penjarahan aset negara belum ditangkap. Padahal, kejadian pencurian itu sudah berlangsung selama satu tahun.

Baca juga: Nasib Tak Jelas Gedung Rusunawa Marunda hingga Asetnya Dicuri Usai Penghuni Direlokasi

"Mendorong agar pihak-pihak terkait segera menuntaskan dugaan tersebut, apabila ada delik pidana yang cukup, seharusnya ini bisa ditindaklanjuti secara hukum oleh pihak kepolisian," tuturnya.

Warga pun meminta kepada awak media untuk mengecek kebenaran ke polisi terkait salah satu keterangan dari ASN bahwa di tahun 2023 sudah ada mobil pikap yang diduga milik pelaku penjarahan diamankan di Polsek Cilincing.

Pasalnya, yang warga tahu, selama ini belum ada satu pun pelaku yang ditangkap atas kasus penjarahan aset di klaster C Rusunawa Marunda.

(Reporter : Shinta Dwi Ayu | Ediotor : Akhdi Martin Pratama, Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com