Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Kompas.com - 26/06/2024, 19:09 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu bernama Rina (34) menutup harapan untuk anaknya menjadi salah satu siswa yang masuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Depok.

Anak Rina tak diterima dari sekolah yang diinginkan itu pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi.

Padahal, tempat tinggal Rina di Kompleks Pelita 1 yang masuk Kecamatan Sukatani, hanya berjarak 794 meter dari SMA N 4 Depok

Dari 604 pendaftar, hanya 166 calon peserta didik yang diterima di sekolah itu.

Baca juga: Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Dugaan kecurangan

Pengamat pendidikan Ubaid Mataraji mengatakan, ada dugaan kecurangan di balik tak diterimanya calon peserta didik itu.

"Mestinya dengan jarak yang begitu dekat, pasti lulus di jalur zonasi. Kalau gagal, berarti diduga keras adanya potensi kecurangan," kata Ubaid saat dihubungi KOmpas.com, Rabu (26/6/2024).

Adapun calon peserta didik yang mendaftar lewat jalur zonasi di SMAN 4 Depok memang disebut membeludak.

Dengan demikian, calon siswa satu dengan yang lain harus bersaing ketat agar bisa diterima di sekolah itu.

Baca juga: Panitia PPDB Depok: Yang Usianya Lebih Tua Akan Menang

Tetapi kondisi itu justru menjadi peluang untuk orang tidak bertanggung jawab untuk manfaatkan dengan berbuat curang.

"Bisa jadi jatah kursinya digeser oleh calon peserta didik yang lain pakai jalur VVIP. Jalur ini bisa ditempuh lewat titipan orang dalam, atau beli kursi," kata Ubaid.

Tim pengawas PPDB diminta turun tangan

Ubaid meminta kepada tim forum bersama pengawas PPDB untuk turun tangan mengatasi masalah orangtua calon siswa itu.

Tim ini melibatkan Kementerian Pendidikan (Kemendikbud), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Ombudsman.

"Harus turun melakukan investigasi," kata Ubaid.

Baca juga: Hal Penting yang Perlu Diketahui untuk Daftar Jalur Afirmasi PPDB Depok

Selain itu, Rina juga diminta untuk protes pihak sekolah untuk transparansi dan akuntabilitas dalam PPDB jalur zonasi.

Sebab, rumah Rina itu berjarak tak lebih dari 1 kilometer dari sekolah yang diinginkan anaknya tersebut.

"Kalau diduga ada yang bermain-main uang di PPDB, harusnya diberikan sangsi tegas," kata Ubaid.

Masuk sekolah swasta

Sementara itu, Rina sebelumnya mengatakan, anaknya terpaksa didaftarkan di sekolah swasta buntut tak diterimanya di SMAN 4 Depok.

"Langkah selanjutnya ya terpaksa jadi masuk swasta," kata Rina.

Baca juga: Jalur Zonasi Dibuka Hari Ini, Wali Murid Keluhkan Situs PPDB Depok Bermasalah

Rina pun mengaku sedih, padahal anaknya memiliki nilai bagus yang diakuinya layak masuk sekolah negeri.

"Anak saya ya layak padahal, prestasinya juga lumayan, nilai rata-ratanya sekitar 87. Tapi dengar-dengar ada yang bilang harus 90 nilainya, jadi anak saya sempat pesimistis," kata Rina.

Rina dan orangtua siswa lainnya melakukan aksi solidaritas mengkritisi sistem PPDB di depan SMAN 4 Depok, Sukatani, Tapos, Depok pada Selasa (25/6/2024) kemarin.

Secara umum, aksi ini menyoroti persoalan sistem penilaian PPDB di jalur zonasi dan afirmasi yang dianggap kerap merugikan sebagian siswa.

(Reporter : Dinda Aulia Ramadhanty | Editor : Fitria Chusna Farisa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orangtua Bocah yang Tewas di Tol Cijago Sempat Cari Anaknya ke Toko Penjual Balon

Orangtua Bocah yang Tewas di Tol Cijago Sempat Cari Anaknya ke Toko Penjual Balon

Megapolitan
1.274 Personel Polda Metro Jaya Naik Pangkat Saat HUT Bhayangkara ke-78

1.274 Personel Polda Metro Jaya Naik Pangkat Saat HUT Bhayangkara ke-78

Megapolitan
Heru Budi Harap Gubernur DKI Mendatang Pikirkan Masalah Perubahan Iklim yang Berdampak ke Krisis Pangan

Heru Budi Harap Gubernur DKI Mendatang Pikirkan Masalah Perubahan Iklim yang Berdampak ke Krisis Pangan

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu 'Like-Subscribe' Sudah Lima Bulan Beraksi dan Raup Rp 806 Juta

Polisi Sebut Penipu "Like-Subscribe" Sudah Lima Bulan Beraksi dan Raup Rp 806 Juta

Megapolitan
Tahanan Lapas Cipinang Tipu dan Sebarkan Foto Tanpa Busana Gadis SMP di Jabar

Tahanan Lapas Cipinang Tipu dan Sebarkan Foto Tanpa Busana Gadis SMP di Jabar

Megapolitan
Kekejaman Pria di Tangerang, Pukul Rekan Kerja dengan Besi 2,5 Kg hingga Tewas lalu Curi 2 Mobil Pikap

Kekejaman Pria di Tangerang, Pukul Rekan Kerja dengan Besi 2,5 Kg hingga Tewas lalu Curi 2 Mobil Pikap

Megapolitan
Karyawan Gudang di Tangerang Bunuh Rekan Kerja, Ingin Curi Mobil tapi Takut Ketahuan Korban

Karyawan Gudang di Tangerang Bunuh Rekan Kerja, Ingin Curi Mobil tapi Takut Ketahuan Korban

Megapolitan
Cegah Banjir, Pemkot Jaksel Bangun Sembilan Sistem Drainase

Cegah Banjir, Pemkot Jaksel Bangun Sembilan Sistem Drainase

Megapolitan
Sempat Drop, Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok Akhirnya Pulang dari Rumah Sakit

Sempat Drop, Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok Akhirnya Pulang dari Rumah Sakit

Megapolitan
Dua Tersangka Penipuan 'Like-Subscribe' Bujuk Korban Buka Rekening dengan Iming-iming Rp 500.000

Dua Tersangka Penipuan "Like-Subscribe" Bujuk Korban Buka Rekening dengan Iming-iming Rp 500.000

Megapolitan
Sebelum Tertabrak di Tol Cijago, Bocah di Depok Berkeliaran Sendiri untuk Beli Balon

Sebelum Tertabrak di Tol Cijago, Bocah di Depok Berkeliaran Sendiri untuk Beli Balon

Megapolitan
Pemprov DKI Didesak Sediakan Sekolah Bebas Biaya untuk Atasi Penerima KJP yang Gagal PPDB

Pemprov DKI Didesak Sediakan Sekolah Bebas Biaya untuk Atasi Penerima KJP yang Gagal PPDB

Megapolitan
Heru Budi Bakal Beri Sanksi kepada ASN jika Terlibat Judi Online

Heru Budi Bakal Beri Sanksi kepada ASN jika Terlibat Judi Online

Megapolitan
Kawasan Monas Dipadati Bus-bus Wisata Jelang Acara HUT Bhayangkara

Kawasan Monas Dipadati Bus-bus Wisata Jelang Acara HUT Bhayangkara

Megapolitan
Banyak Pemilik Tak Tempati Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Jauh dari Tempat Kerja

Banyak Pemilik Tak Tempati Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Jauh dari Tempat Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com