Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kompas.com - 27/06/2024, 22:10 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu jemaat sebuah gereja mengungkapkan kesaksiannya soal pemicu bentrok antar-jemaat gereja di Gang Budi, Jalan Dewi Sartika, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (24/6/2024) malam. 

Anna (bukan nama sebenarnya) menyatakan, Senin sekitar pukul 17.30, beberapa jemaat mulai berdatangan ke gereja yang berlokasi di Jalan Budhi, Cawang itu. Menurutnya, ia dan jemaat gereja lain memang dijadwalkan secara rutin beribadah di gereja tersebut.

Namun, sesampainya di rumah ibadah itu, ada papan peringatan yang menyatakan bahwa selain jemaat gereja tersebut tidak boleh masuk ke gedung gereja.

"Kami ibu-ibu kan memang punya jadwal ibadah itu setiap hari Senin jam 18.00 WIB," kata Anna saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (26/6/2024).

"Tetapi, di depan gedung gereja dipasang kertas (peringatan dilarang masuk). Ya kita marah dong. Kan mereka tahu juga jadwal ibadah kita itu," terangnya.

Baca juga: Sore Mencekam di Pasar Minggu, Dua Kelompok Ormas Bentrok karena Peristiwa Pembacokan

Anna mengatakan, kelompok jemaat gereja tersebut sedianya selesai beribadah pada hari Minggu. Mestinya, pada hari Senin gereja bisa digunakan jemaat lainnya.

Namun, sekelompok orang justru terlihat berupaya menduduki gereja, sehingga jemaat lain tak bisa menggunakan tempat ibadah tersebut.

"Bahkan, mereka itu sampai menginap dan mengunci gedung gereja dari dalam. Kami ini tidak diperbolehkan masuk," sambung dia.

Konflik lama

Anna menjelaskan, konfik penggunaan gedung gereja antara dua kelompok jemaat ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama.

Bahkan, kata dia, pemasalahan ini sudah pernah dimediasi oleh pihak kepolisian. Hasil mediasi menyatakan, gedung gereja dapat digunakan secara bersama.

Namun, kesepakatan itu ternyata tak dipatuhi. Puncaknya, Senin (24/6/2024) malam, bentrok pecah di Jalan Dewi Sartika.

Akan tetapi, Anna menyebut, bentrok saat itu bukan hanya melibatkan jemaat dua gereja, melainkan juga warga sekitar.

"Ini membuat warga kampung sini marah kok ada orang dari luar ikutan masuk ke gereja. Jadi massa yang bentrok itu sudah bercampur dengan masyarakat sekitar," ujar dia.

Gereja tak bisa dipakai

Imbas dari bentrokan tersebut, gedung gereja kini dipasang garis polisi. Akibatnya, sementara waktu gereja tidak bisa digunakan oleh jemaat mana pun.

"Kedua kelompok jemaat akhitnya enggak bisa pakai gedung gereja sekarang karena masih status quo," terang Anna.

Halaman:


Terkini Lainnya

Berantas Judi 'Online', Pakar Hukum: Bandar dan Kaki Tangan yang Tertangkap Harus Dibawa ke Pengadilan

Berantas Judi "Online", Pakar Hukum: Bandar dan Kaki Tangan yang Tertangkap Harus Dibawa ke Pengadilan

Megapolitan
Monas Tutup Hari Ini, Petugas Masih Bersihkan Sampah Sisa Acara HUT Bhayangkara

Monas Tutup Hari Ini, Petugas Masih Bersihkan Sampah Sisa Acara HUT Bhayangkara

Megapolitan
Ada Penertiban Pengungsi WNA di Kuningan, Jalan Depan Kantor UNHCR Ditutup

Ada Penertiban Pengungsi WNA di Kuningan, Jalan Depan Kantor UNHCR Ditutup

Megapolitan
5 RT di Jakarta Timur Banjir usai Diguyur Hujan Semalam

5 RT di Jakarta Timur Banjir usai Diguyur Hujan Semalam

Megapolitan
Tipu 7 Calon Pengantin, Pemilik WO di Bogor Pakai Uang Klien untuk Jalan-jalan ke Bali

Tipu 7 Calon Pengantin, Pemilik WO di Bogor Pakai Uang Klien untuk Jalan-jalan ke Bali

Megapolitan
Atlet Senam Artistik di Depok Gagal Lolos PPDB karena Cabornya Tak Masuk Prioritas

Atlet Senam Artistik di Depok Gagal Lolos PPDB karena Cabornya Tak Masuk Prioritas

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Orangtua Minta Kasus Diusut Tuntas

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Orangtua Minta Kasus Diusut Tuntas

Megapolitan
Jebakan “Cinta” Napi dari Balik Jeruji terhadap Gadis SMP di Bandung

Jebakan “Cinta” Napi dari Balik Jeruji terhadap Gadis SMP di Bandung

Megapolitan
Besok Rabu, Ribuan Buruh Akan Demo di Depan Istana Negara Menyoal PHK Industri Tekstil

Besok Rabu, Ribuan Buruh Akan Demo di Depan Istana Negara Menyoal PHK Industri Tekstil

Megapolitan
Keluarga Sebut Kejaksaan Sudah Rekonstruksi Ulang Kasus Siswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Sebut Kejaksaan Sudah Rekonstruksi Ulang Kasus Siswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Nasib Tragis Anak Berkebutuhan Khusus di Depok, Nyawanya Melayang Usai Kejar Layang-layang...

Nasib Tragis Anak Berkebutuhan Khusus di Depok, Nyawanya Melayang Usai Kejar Layang-layang...

Megapolitan
Pemain Judi 'Online' di Jakarta Terbanyak Kedua, DPRD Nilai Pemprov DKI Lamban Bersikap

Pemain Judi "Online" di Jakarta Terbanyak Kedua, DPRD Nilai Pemprov DKI Lamban Bersikap

Megapolitan
Hari Ini, Pemprov Bakal Tertibkan Pengungsi WNA yang Pasang Tenda di Depan Kantor UNHCR

Hari Ini, Pemprov Bakal Tertibkan Pengungsi WNA yang Pasang Tenda di Depan Kantor UNHCR

Megapolitan
Gali Tutup Lubang, Pemilik WO Tipu 7 Calon Pengantin di Bogor

Gali Tutup Lubang, Pemilik WO Tipu 7 Calon Pengantin di Bogor

Megapolitan
Penerima KJP yang Tersandung PPDB di Jakarta, Kini Bersekolah di Negeri Hanya Tinggal Angan

Penerima KJP yang Tersandung PPDB di Jakarta, Kini Bersekolah di Negeri Hanya Tinggal Angan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com