Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Dugaan Pungli, Palang Parkir Otomatis RTH Kalijodo yang Rusak Akan Diperbaiki

Kompas.com - 28/06/2024, 10:05 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Palang parkir otomatis Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, yang rusak akan segera diperbaiki.

Selama palang parkir itu rusak, organisasi masyarakat (ormas) tertentu dianggap melakukan pungutan liar (pungli)

Pengelola parkir RTH Kalijodo, Daeng Jamal, mengaku sudah berkomunikasi dengan Unit Pelaksana Teknis Parkir Jakarta Utara terkait perbaikan palang tersebut.

"Dia sudah minta dokumentasi alat-alat yang masih terpasang di sana, dia akan perbaiki, akan kembali dinormalkan tempat parkir tersebut, difungsikan seperti semula," kata Daeng Jamal saat diwawancarai di Teluk Gong, Jakarta Utara, Kamis (27/6/2024).

Baca juga: Bikin Karcis Parkir RTH Kalijodo hingga Disangka Pungli, Ormas Bilang Gate Otomatis Rusak

Jika palang otomatis kembali aktif, Daeng Jamal berpesan agar durasi waktu orang yang melintas ditambah, dari yang sebelumnya hanya lima menit menjadi 10 menit.

Pasalnya, Jalan Kepanduan II bukan hanya sebagai lahan parkir para pengunjung RTH Kalijodo, melainkan juga sebagai jalan alternatif dari Teluk Gong, Jakarta Utara, menuju ke Tambora, Jakarta Barat.

Dengan ditambahnya estimasi waktu singgah, para pengendara yang melintas tidak harus dikenakan biaya palang parkir otomatis tersebut.

"Itu yang saya protes dari awal, orang melintas harus bayar karena masalah gate parkir otomatis dari UPT Parkir. Jadi, tidak ada orang saat ini melintas harus berbayar, saya justru yang sejak awal saya protes dan komplain," kata dia.

Sebagai informasi, sebelumnya sejumlah warga mengeluhkan adanya dugaan pungli di Jalan Kepanduan II.

Setiap motor yang melintas harus membayar sebesar Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil.

Baca juga: Bantah Lakukan Pungli di Samping RPTRA Kalijodo, Perwakilan Ormas Sebut Itu Parkir Resmi

Warga tersebut mengatakan, dugaan pungli ini sudah dilakukan sejak 2017.

Masyarakat setempat juga sudah melaporkan kejadian itu ke Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, tetapi belum mendapat tanggapan.

Daeng Jamal membantah terkait dugaan pungli itu. Menurut dia, area parkir di Jalan Kepanduan II itu resmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu DKI Mulai Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta 2024

Bawaslu DKI Mulai Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
16 Bangunan Terdampak Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang, Sebagian Korban Cari Kontrakan

16 Bangunan Terdampak Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang, Sebagian Korban Cari Kontrakan

Megapolitan
840 Petugas Bersihkan Monas Usai Perayaan HUT Bhayangkara

840 Petugas Bersihkan Monas Usai Perayaan HUT Bhayangkara

Megapolitan
Kini Bajaj Tak Lagi Eksis, Sopirnya Makin Susah Cari Rupiah...

Kini Bajaj Tak Lagi Eksis, Sopirnya Makin Susah Cari Rupiah...

Megapolitan
Cara Panji Bangkit dari Keterpurukan Setelah Ditinggal Sang Ayah Selamanya

Cara Panji Bangkit dari Keterpurukan Setelah Ditinggal Sang Ayah Selamanya

Megapolitan
Heru Budi: Saat Ini 57,58 Persen Pegawai Pemprov DKI adalah Perempuan

Heru Budi: Saat Ini 57,58 Persen Pegawai Pemprov DKI adalah Perempuan

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Cilincing, Sopir Diduga Hilang Kendali

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Cilincing, Sopir Diduga Hilang Kendali

Megapolitan
Dishub DKI Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas Imbas Proyek JSDP PUPR di Jakpus

Dishub DKI Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas Imbas Proyek JSDP PUPR di Jakpus

Megapolitan
Warga Terdampak Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang Bertambah Jadi 165 Orang

Warga Terdampak Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang Bertambah Jadi 165 Orang

Megapolitan
Rekor Baru, KAI Commuter Layani 1,3 Juta Orang pada Awal Juli 2024

Rekor Baru, KAI Commuter Layani 1,3 Juta Orang pada Awal Juli 2024

Megapolitan
Anggota DPRD DKI Setuju Pemprov Bentuk Tim Investigasi Usut Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Anggota DPRD DKI Setuju Pemprov Bentuk Tim Investigasi Usut Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Tetangga Duga Pelaku Kesal karena Anaknya Tak Bisa Masuk ke Rumah

Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Tetangga Duga Pelaku Kesal karena Anaknya Tak Bisa Masuk ke Rumah

Megapolitan
Permpuan Berusia 15 Tahun Tewas Usai Ditabrak Mobil di Ciputat Tangsel

Permpuan Berusia 15 Tahun Tewas Usai Ditabrak Mobil di Ciputat Tangsel

Megapolitan
Sembunyi dari Polisi, Penjambret di CFD yang Fotonya Viral Menyamar Jadi Tukang Topeng Monyet

Sembunyi dari Polisi, Penjambret di CFD yang Fotonya Viral Menyamar Jadi Tukang Topeng Monyet

Megapolitan
UNHCR Sebut Pengungsi WNA Banyak Permohonan dan Ekspektasinya Tinggi

UNHCR Sebut Pengungsi WNA Banyak Permohonan dan Ekspektasinya Tinggi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com