Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Kementerian PU Serahkan Wewenang Operasional Pompa kepada DKI

Kompas.com - 11/02/2015, 18:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama meminta wewenang pengoperasian pompa milik Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Ibu Kota diserahkan ke Pemprov DKI.

Hal ini pun disampaikan Basuki kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat koordinasi terbatas mengenai banjir di Istana Negara, Rabu (11/2/2015).  

"Saya sampaikan ke Pak Presiden supaya ada koordinasi. Maksud saya, kami akan bikin surat, lebih baik semua pompa dan segala macam jalan yang (wewenang pemerintah) pusat itu kasih ke DKI yang urus deh," kata Basuki di Balai Kota. 

Ia menjelaskan, pompa air saat ini menjadi hal utama dalam penanganan banjir Jakarta, terlebih tanah di kawasan Jakarta Utara terus mengalami penurunan karena pengambilan air tanah yang besar.

Karena itu, banjir harus dipindahkan ke laut melalui pompa. Namun, menurut dia, ada beberapa pompa air yang dibangun serta dikelola Dirjen Cipta Karya (Kementerian PU). Lebih lanjut, ia memberi contoh, pompa air di Pasar Ikan yang merupakan kepemilikan Dirjen Cipta Karya.

Hari ini, hanya satu mesin pompa yang berfungsi. Padahal, pompa Pasar Ikan bisa membantu tugas pompa Waduk Pluit.

"Tadi pagi Pasar Ikan tidak hidup penuh pompanya. Saya sudah kasih tahu, pompa (air) Pasar Ikan harus dihidupkan penuh. Ini pompanya berapa yang hidup sekarang? Cuma satu," kata Basuki. 

Dia mengaku telah mengirim "mata-mata" untuk langsung mengecek fungsi pompa di Pasar Ikan. Basuki mengaku tidak mau langsung asal memperbaiki pompa di sana. Sebab, pompa itu merupakan kewenangan Dirjen Cipta Karya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Tata Air DKI Agus Priyono menjelaskan, ada beberapa pompa air milik Kementerian PU di Jakarta, tetapi sudah dipinjamkan kepada Pemprov DKI. Hanya saja, pengoperasiannya masih di bawah kewenangan Cipta Karya Kementerian PU.

"Pompa air Rawa Badak yang bangun Kementerian PU, pompa Ancol juga, tetapi sudah dipinjamkan ke kita istilahnya, cuma pengoperasiannya masih di pusat," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com