Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Bantah Ajukan Revisi UU untuk Meniadakan Pilkada

Kompas.com - 11/09/2015, 13:53 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengakui telah mengajukan revisi Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia. Namun, revisi diakui tidak bertujuan untuk menghilangkan pemilihan Gubernur DKI. Melainkan terkait upaya memperbesar wewenang Pemprov DKI dalam proses pembangunan di Ibu Kota.
 
Asisten Sekretaris Daerah bidang Pemerintahan, Bambang Sugiyono, mengatakan, pengajuan revisi dilatarbelakangi banyaknya infrastruktur di Jakarta yang wewenangnya berada di bawah pemerintah pusat. Situasi ini membuat Pemprov DKI tak bisa berbuat banyak saat infrastruktur itu membutuhkan perbaikan secara cepat.
 
‎"Contohnya masyarakat selalu komplain soal jalan. Padahal, di Jakarta itu ada jalan lokal, jalan provinsi dan jalan negara. ‎Pada saat jalan negara rusak, kita tidak bisa apa-apa. Termasuk normalisasi sungai,”  kata Bambang di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/9/2015).
 
Menurut Bambang, draf revisi UU tersebut saat ini masih digodok bersama antara pejabat-pejabat terkait di Kementerian Dalam Negeri dan Komisi II DPR RI. Ia yakin bila revisi UU Nomor 29 Tahun 2007 disetujui, persoalan sarana prasarana di Ibu Kota dapat tertangani dengan cepat.
 
“‎Tahun ini kita targetkan ajukan revisinya. Sudah ada anggaran dari Tapem (Biro Tata Pemerintahan)," ucap Bambang.
 
Info mengenai adanya upaya pengajuan revisi terhadap UU Nomor 29 Tahun 2007 pertama kali diungkapkan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik. Ia mengatakan hal itu usai melihat salinan program kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2016 yang diperlihatkan saat rapat pembahasan kebijakan umum anggaran dan plafon prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS) 2016, di Gedung DPRD DKI, Kamis (3/9/2015).
 
Ia menyakini adanya revisi terhadap undang-undang tersebut bertujuan agar jabatan Gubernur DKI tidak lagi dipilih langsung, melainkan ditunjuk oleh presiden. Taufik menilai, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sedang mengalami ketakutan akan kalah dalam perhelatan pemilihan kepada daerah pada 2017 mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com