Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rebutan Penumpang, Sesama Sopir Angkot Berkelahi hingga Tewas

Kompas.com - 26/07/2016, 20:21 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Perkelahian sesama sopir angkot terjadi di Jalan Raya Serpong, depan Plaza Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (14/7/2016) lalu. Perkelahian itu dipicu ketika salah satu sopir merasa penumpangnya diambil oleh sopir angkot lain saat sedang "ngetem" di daerah Kebon Nanas, Kota Tangerang.

"Tersangka sama korban ini sama-sama sopir angkot jurusan Kalideres-Serpong. Mereka rebutan penumpang di Kebon Nanas. Seharusnya, penumpang yang dibawa oleh tersangka adalah penumpang punya korban," kata Kapolsek Serpong, Komisaris Didik Putra Kuncoro, Selasa (26/7/2016).

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.15 WIB, dengan kondisi jalan yang masih lengang. Dari Kebon Nanas, dua mobil angkot itu kejar-kejaran hingga sampai di depan Plaza Serpong, Jalan Raya Serpong. Kejar-kejaran terhenti setelah salah satu mobil angkot memotong laju angkot di belakangnya.

"Di sana, dua tersangka yang sopir sama kernet, TS dan PS, mengeroyok korban atas nama Eddy. Tersangka pakai kunci roda mobil untuk mengeroyok Eddy," tutur Didik.

Dari perkelahian itu, Eddy mengalami luka serius di bagian wajah dan tangan sebelah kanan. Selain memukul dengan kunci roda mobil, TS dan PS masih memukul dengan tangan kosong hingga menendang Eddy yang sudah terjatuh.

"Korban sudah ditemukan bersimbah darah di TKP (Tempat Kejadian Perkara), masih sempat dibawa ke rumah sakit, tapi besoknya meninggal," ujar Didik.

Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil meringkus TS dan PS tiga hari kemudian, Minggu (17/7/ 2016), di kos-kosan daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Keduanya dijerat Pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pengeroyokan dan Perusakan dengan ancaman hukuman minimal 12 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Selidiki Pelaku yang Gelapkan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Masih Selidiki Pelaku yang Gelapkan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Kepanasan dan Kena Tetes Hujan, Ini Kisah Pasutri dari Desa Lauran yang Hidup di Rumah Seng

Kepanasan dan Kena Tetes Hujan, Ini Kisah Pasutri dari Desa Lauran yang Hidup di Rumah Seng

Megapolitan
Staf Hasto Mengaku Sempat Takut Dijadikan Tersangka Saat Digeledah KPK

Staf Hasto Mengaku Sempat Takut Dijadikan Tersangka Saat Digeledah KPK

Megapolitan
Muncul Baliho Dukungan Walkot Idris Jadi Cagub Jawa Barat

Muncul Baliho Dukungan Walkot Idris Jadi Cagub Jawa Barat

Megapolitan
WNI di Kamboja Otak Penipuan Modus “Like” dan “Subscribe” Gunakan 15 Rekening Bank Indonesia

WNI di Kamboja Otak Penipuan Modus “Like” dan “Subscribe” Gunakan 15 Rekening Bank Indonesia

Megapolitan
600 Warga Bisa Terdampak Pemadaman Listrik Akibat Pencurian Kabel PLN di Tambora

600 Warga Bisa Terdampak Pemadaman Listrik Akibat Pencurian Kabel PLN di Tambora

Megapolitan
Kakak Beradik di Bogor Gunakan Akun Palsu untuk Rekrut Selebgram Promosi Judi Online

Kakak Beradik di Bogor Gunakan Akun Palsu untuk Rekrut Selebgram Promosi Judi Online

Megapolitan
PLN Merugi Rp 25 Juta karena Pencurian Kabel Listrik di Tambora

PLN Merugi Rp 25 Juta karena Pencurian Kabel Listrik di Tambora

Megapolitan
Tak Mampu Beli Tiket Kolam Renang, Anak-anak di Pademangan Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular

Tak Mampu Beli Tiket Kolam Renang, Anak-anak di Pademangan Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular

Megapolitan
Bantahan Ormas Soal Pungli ke Pengendara yang Melintas di Samping RTH Kalijodo: Tak Ada Sejarahnya Cuma Lewat Bayar

Bantahan Ormas Soal Pungli ke Pengendara yang Melintas di Samping RTH Kalijodo: Tak Ada Sejarahnya Cuma Lewat Bayar

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan ke LPSK Usai Digeledah KPK Terkait Kasus Harun Masiku

Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan ke LPSK Usai Digeledah KPK Terkait Kasus Harun Masiku

Megapolitan
Jadwal Konser Jakarta Fair Juli 2024

Jadwal Konser Jakarta Fair Juli 2024

Megapolitan
Dua Penipu “Like” dan “Subscribe” yang Tertangkap Bertugas Bikin Rekening

Dua Penipu “Like” dan “Subscribe” yang Tertangkap Bertugas Bikin Rekening

Megapolitan
Cegah Pencurian, PLN Minta Masyarakat Segera Lapor jika Lihat Orang Mencurigakan di Sekitar Instalasi Listrik

Cegah Pencurian, PLN Minta Masyarakat Segera Lapor jika Lihat Orang Mencurigakan di Sekitar Instalasi Listrik

Megapolitan
Dua Pria di Jakbar Jual 9 Kg Kabel PLN Curian Seharga Rp 1 Juta

Dua Pria di Jakbar Jual 9 Kg Kabel PLN Curian Seharga Rp 1 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com