Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Sekitar TPST Bantargebang Dapat Rp 600.000 Tiap Keluarga Per Tiga Bulan

Kompas.com - 08/11/2016, 14:13 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Kompensasi bau untuk warga yang tinggal di sekitar TPST Bantargebang bukan dinaikan menjadi Rp 500.000 per keluarga seperti yang disampaikan Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarno, kemarin.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan uang kompensasi justru akan diberikan sebesar Rp 600.000 untuk tahun depan.

"Jadi naik 100 persen yaitu Rp 600.000 per triwulan," ujar Rahmat di TPST Bantargebang, Bekasi, Selasa (8/11/2016).

Uang kompensasi sebesar RP 600.000 per tiga bulan itu akan diberikan mulai tahun depan. Untuk sisa tahun ini, uang kompensasi masih sebesar Rp 300.000 per keluarga.

Ada 18.000 KK yang terdata oleh Pemerintah Kota Bekasi saat ini. Rahmat mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya menitipkan pesan sebelum cuti agar persoalan TPST Bantargebang tidak dipolitisasi.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bekasi juga akan menggunakan dana hibah Rp 143 miliar itu untuk pengembangan lingkungan. Misalnya seperti kompensasi jaringan air bersih, memperbaiki puskesmas, dan membangun sarana pendidikan.

"Kalau DKI konsisten, saya yakin ini akan jadi surganya warga Bantargebang," ujar Rahmat.

Rahmat juga mengatakan Pemerintah Kota Bekasi akan memberi tanda pada fasilitas baru yang dibangun dengan hasil dana hibah dari Pemprov DKI. Tanda tersebut untuk menunjukan kepada warga bahwa fasilitas tersebut pemberian Pemprov DKI.

"Kita ingin masyarakat tahu kalau DKI juga punya tanggung jawab," ujar Rahmat.

Adapun, untuk tahun ini Pemkot Bekasi menerima dana hibah sebesar Rp 186 miliar. Hibah tersebut sudah termasuk uang kompensasi bau. Rencananya, dana tersebut akan diterima pekan depan.

Kompas TV Aktivitas Pembuangan Sampah TPST Bantargebang Lumpuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com