JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolresta Depok AKBP Didik Sugiharto mengatakan, sebelum menjarah toko pakaian, geng motor "Jepang" berencana tawuran dengan kelompok lain. Geng "Jepang" bergabung dengan geng "Rawamaya Beji Rasta" untuk menyerang kelompok tertentu.
Namun, mereka tak menemui kelompok itu. Akhirnya mereka malah menjarah toko pakaian Fernando.
"Kelompok ini gabungan. Rencana akan melakukan tawuran, tetapi karena lawannya diketahui tidak ada di lokasi, akhirnya melakukan aksi yang terjadi waktu itu," ujar Didik saat dihubungi, Kamis (28/12/2017).
Didik mengatakan, geng "Jepang" dan geng "Rawamaya Beji Rasta" berteman. Kedua geng itu diduga memiliki musuh sama.
Baca juga: Polisi Tangkap 3 Anggota Geng Motor yang Jarah Toko Pakaian di Depok
"Dia diundang salah satu kelompok geng 'Jepang', awalnya akan melakukan tawuran dengan kelompok lain. Nah, terindikasi kelompok 'Rawamaya' dan 'Jepang' ini bersahabat, tetapi dengan kelompok lain dia ada perselisihan," katanya.
Sebelumnya, video aksi penjarahan kios di Depok viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit 27 detik itu, terlihat seorang penjaga toko tengah mengelap manekin.
Beberapa saat kemudian, puluhan orang dengan menggunakan sepeda motor mendatangi toko itu dan menjarah barang-barang yang ada di sana.
Baca juga: Anggota Geng Motor di Depok Putus Sekolah dan Punya Masalah Keluarga
Seusai menjarah barang di toko tersebut, para pelaku yang sebagian membawa senjata tajam langsung pergi menggunakan sepeda motor.
Aksi pencurian tersebut terekam CCTV dan rekaman video itu dengan cepat menyebar luas di media sosial.