Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Ojek Online Bantah Rusak Mobil X-Trail di Underpass Senen

Kompas.com - 08/03/2018, 16:59 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum UY pengemudi ojek online yang menjadi tersangka perusakan mobil Nissan X-Trail di underpass Senen, Marten Lucky Zebua membantah kliennya melakukan perusakan mobil seperti yang disangkakan pihak kepolisian.

Marten yang datang bersama istri UY, Jane Christina ke Mapolres Jakarta Pusat, membawa dua video yang memperlihatkan UY tidak ikut melakukan perusakan. Marten mengatakan UY datang dan melerai perusakan yang dilakukan pengemudi ojek online lainnya.

"Video yang ada ternyata kami temukan UY tidak melakukan perusakan dan kekerasan terhadap barang maupun orang. Dia justru menyuruh orang untuk mundur, nyuruh massa untuk keluar (menjauh) supaya berhenti melakukan perusakan," ujar Marten di Mapolres Jakarta Pusat, Kamis (8/3/2018).

Baca juga : Ojek Online Kejar Mobil X-Trail sampai Underpass Senen Sejauh 1 Km

Marten mengatakan, pada saat kejadian UY bahkan tidak ikut dan mengetahui adanya iring-iringan jenazah yang dilakukan sekelompok ojek online. UY kebetulan lewat di kawasan tersebut saat perusakan terjadi. Malah, kata Marten, UY yang menyelamatkan mobil tersebut agar tidak dibakar.

Itu kenapa dalam sejumlah video yang vital, UY terlihat naik ke atas mobil dengan menginjakan kaca mobil yang pecah. Tujuannya bukan untuk menyuruh para ojek online semakin bertindak anarki, tapi untuk menghentikan tindakan tersebut.

"Sudah tidak terbantahkan lagi, UY ini adalah pahlawan. Tanpa dia, itu mobil sudah jadi arang, sudah habis terbakar," ujar Marten.

Pengeroyokan dan perusakan mobil Nissan X-Trail oleh para pengemudi ojek online di Underpass Senen, Jakarta. INSTAGRAM/JKTINFO Pengeroyokan dan perusakan mobil Nissan X-Trail oleh para pengemudi ojek online di Underpass Senen, Jakarta.

Polres Jakarta Pusat sebelumnya menetapkan dua pengemudi ojek online, yaitu SN (39) dan UY (48), sebagai tersangka kasus perusakan mobil Nissan X-Trail di Underpass Senen, Jakarta Pusat, pada 28 Februari lalu.

Baca juga : Polisi Larang Warga Rekam Rekontruksi Kasus Ojek Online Keroyok Anak Jalanan hingga Tewas

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan, penetapan status tersangka tersebut berdasarkan pengumpulan fakta-fakta di lapangan serta analisa video perusakan yang viral.

"Kami menetapkan dua tersangka, UY dan SN dari pengemudi ojek online. Penetapan tersangka berdasarkan pengumpulan fakta, analisa, dan identifikasi dari gambar dan video yang viral," kata Roma di Mapolres Jakarta Pusat, Senin (5/3/2018).

Perisitiwa perusakan bermula saat tiga penumpang Nissan X-Trail melaju dari arah Letjen Suprapto, Cempaka Putih menuju arah Senen. Saat di daerah Pangkalan Asem, Jakarta Pusat, pengemudi mobil melihat kerumuman pengemudi ojek online yang menghalangi jalan.

Baca juga : Operasi Keselamatan Jaya, Polisi Sasar Pengemudi Ojek Online

Pengemudi mobil membunyikan klakson. Namun, ada sebagian ojek online yang dinilai tak senang dan memukul mobil. Hal itu menimbulkan reaksi dari ojek online lain. Pengemudi mobil yang panik tancap gas meninggalkan kerumuman ojek online.

Melihat hal tersebut kerumuman ojek online kemudian mengejar mobil hingga ke underpass Senen. Terjadi perusakan serta pemukulan oleh sejumlah pengemudi online terhadap mobil dan pengemudinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com