JAKARTA, KOMPAS.com - Dua hari penerapan sistem ganjil genap di Jakarta Timur yang dimulai sejak Senin (9/9/2019) menimbulkan sejumlah dampak positif dan juga dampak negatif untuk masyarakat.
Adapun empat ruas jalan di Jakarta Timur sudah diterapkan ganjil genap. Keempatnya adalah Jalan DI Panjaitan, Jalan Pramuka, Jalan MT Haryono, dan Jalan Ahmad Yani.
Ganjil genap berlaku pada Senin-Jumat, mulai pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB. Aturan ini tidak berlaku pada Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional.
Jumlah pelanggar berkurang
Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Timur Slamet Dahlan mengatakan, penurunan jumlah pelanggar terjadi pada Selasa (10/9/2019) pagi di Jalan DI Panjaitan.
"Ya sudah rada berkurang yah, landai tadi pagi sekitar 20 persen berkurang. Mungkin pengendara sudah pada paham dan mematuhi adanya ganjil genap ini," kata Slamet saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (10/9/2019).
Baca juga: Jumlah Pelanggar Ganjil Genap di Jalan DI Panjaitan Turun 20 Persen
Berdasarkan data yang diterima Kompas.com dari Sudinhub Jakarta Timur, jumlah pelanggar ganjil genap yang ditilang di Jalan DI Panjaitan pada Senin pagi berjumlah 70 pengendara. Sedangkan, pada Selasa pagi berjumlah 45 pengendara.
Kendati demikian, jumlah pengendara motor justru meningkat dibanding hari normal sebelum penerapan ganjil genap.
Jalur alternatif kini macet
Jalur alternatif seperti Jalan Matraman Raya macet karena dijadikan akses pengendara untuk menghindari ganjil genap. Sejumlah lampu merah di jalan tersebut nampak timbul antrean panjang kendaraan.
Aldo, salah seorang pengendara mobil mengatakan, dia yang hendak menuju kawasan Menteng, Jakarta Pusat terpaksa melalui Jalan Matraman Raya. Sebab, Jalan DI Panjaitaj yang biasa dilaluinya sedang berlaku ganjil genap.
Baca juga: Ganjil Genap Berlaku, Polisi Akui Kemacetan Terjadi di Rute Alternatif
"Saya biasanya lewat Panjaitan kan, tapi ganjil genap tuh. Makannya saya lewat sini (Jalan Matraman Raya). Ya macet-macet wajar lah namanya ganjil genap," kata Aldo di Jalan Matraman Raya, Selasa pagi.
Pengendara yang biasanya menuju kawasan Manggarai, Cempaka Putih atau Menteng, Jakarta Pusat melalui Jalan DI Panjaitan, kini terpaksa harus lewat Jalan Matraman Raya agar tidak terkena ganjil genap.
Kecepatan kendaraan bertambah
Meski jalur alternatif timbul kemacetan, namun, dampaknya kecepatan kendaraan meningkat di empat ruas jalan yang diterapkan ganjil genap.