Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Pelaku, Lansia yang Dianiaya ART: Saya Enggak Pernah Marahi Dia

Kompas.com - 19/05/2021, 19:42 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yustina Etty (67), korban penganiayaan asisten rumah tangganya (ART) mengaku tak pernah memarahi pelaku, sebagaimana yang sempat diungkapkan oleh pelaku.

"Enggak, enggak pernah (memarahi) paling juga menegur, tapi dia memang enggak pernah terima," kata Etty saat ditemui Rabu (19/5/2021).

Sebelumnya, pada Selasa (18/5/2021), pelaku berinisial NN (32) mengaku stress karena sering dimarahi majikannya.

"Tiap hari marahnya, makanya saya kan sudah enggak tahan sudah berapa kali minta berhenti enggak boleh, akhirnya saya stres dimarahi terus sama mereka, dihina," kata NN saat ditemui wartawan, Selasa.

Baca juga: Pengakuan Majikan yang Dianiaya ART: Tangan Dicakar, Kaki Ditendang hingga Memar

NN juga mengaku beban kerjanya berat lantaran harus mengurus rumah tiga lantai seorang diri.

"Saya memang capek dalam kerjaan karena memang rumahnya besar 3 lantai saya pegang sendiri, cucinya pakai tangan juga, enggak ada mesin cuci," kata NN.

Sementara, menurut Etty, ia sempat mempekerjakan ART lain untuk membantu NN. Malah, NN menolak jika ada ART lain yang membantunya.

"Sudah ada dua pembantu dua bulan ini buat bantuin dia. Dia yang bilang 'saya enggak mau kalau ada pembantu lain, maunya sendiri'," kata Etty.

Baca juga: ART di Cengkareng Disebut 4 Kali Aniaya Majikannya yang Lansia

Bahkan, menurut Etty, NN memusuhi ART lain yang bekerja dengannya. Imbasnya ART lain tidak betah dan keluar dari pekerjaannya.

Etty mengaku gaji milik pelaku memang belum sampai ke tangan NN. Namun, hal tersebut terjadi lantaran permintaan NN sendiri.

"Itu bukan kita enggak mau kasih, itu dianya," kata Etty.

"Tadinya dia mau kasih ibunya mau transfer, sudah ditanya 'mana rekening mama kamu saya mau transfer', dia bilang 'saya belum dapat nanti aja kalau sudah dapat', ditanyain lagi belum ada," imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com