Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sejumlah Warga Kesulitan Akses Vaksinasi Covid-19 di Depok

Kompas.com - 08/07/2021, 17:35 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebagian warga Depok, Jawa Barat, mengaku kesulitan mendapatkan akses vaksinasi Covid-19 di wilayah mereka sendiri.

Mereka mengaku telah berupaya mencari layanan vaksinasi Covid-19 di puskesmas dan rumah sakit, namun selalu tak kebagian.

Bilkis, misalnya. Ia beberapa hari harus berkeliling Depok untuk mencari lokasi vaksinasi Covid-19 yang masih punya persediaan vaksin.

Beberapa kali ia harus bangun pagi, menunggu lama, hanya untuk berdesakan dan pulang dengan tangan kosong.

"Depok tuh banyak yang go show gitu lho. Cuma, sistemnya kayak tidak beres," kata Bilkis kepada Kompas.com, kemarin.

"Dan Hampir semua tempat go show tuh seperti itu, tidak ada taat prokes, orang berkerumun, kadang bisa rebutan," ia menambahkan.

Baca juga: Punya Komorbid Diabetes, Warga Meninggal Saat Isolasi Mandiri di Depok

Pertama, Bilkis coba mengantre vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Cipayung pada Minggu (4/7/2021) lalu. Ia tiba cukup pagi di puskesmas, yakni sekitar pukul 06.00 WIB.

Namun, petugas puskesmas menyebut bahwa kuota vaksinasi Covid-19 sudah ludes. Ia diminta datang keesokan harinya.

Senin (5/7/2021), ia datang lebih awal, sekitar pukul 05.30, namun antrean warga yang juga ingin divaksinasi sudah mengular panjang di puskesmas.

"Warga yang datang sebelum itu sudah menghitung diri 50 orang sesuai kuota vaksin, ternyata sama petugasnya waktu itu yang dibagikan cuma 17, selebihnya itu untuk orang-orang yang vaksin dosis kedua," aku Bilkis.

Sempat terjadi adu mulut antara warga yang kadung mengantre dengan petugas.

Salah seorang perwakilan warga kemudian diajak masuk ke puskesmas, kemudian keluar mendapatkan nomor antrean.

Tak mau kalah, seluruh warga yang mengantre saat itu berebut masuk ke dalam puskesmas untuk mendapatkan nomor antrean pula.

Baca juga: Video Viral Anggota Paspampres Datangi Mapolres Jakbar, Kapolres: Permasalahan Sudah Selesai

Bilkis undur diri karena Puskesmas Cipayung kini disebut menetapkan syarat bahwa vaksinasi Covid-19 hanya diberikan bagi warga domisili setempat.

Ia mencoba berkunjung ke Polres Depok yang juga menggelar vaksinasi Covid-19, sebab pencariannya ke beberapa rumah sakit swasta tak berhasil.

Namun, keadaan tak jauh berbeda dan polisi yang berjaga di sana disebut tidak tahu-menahu mengenai teknis vaksinasi hari itu.

"Saya datang jam 05.30, itu antreannya panjang banget. Pelan-pelan warganya maju, sama polisi suruh mundur, terus maju lagi. Dan tidak ada kepastian kapan," sebut Bilkis.

"Tiba-tiba tidak tahu ada apa, warga maju semua dan polisinya membagi nomor antrean, terus langsung dikerumuni, orang-orang dorong-dorongan," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com