DEPOK, KOMPAS.com - Wacana Kaesang Pangarep maju sebagai wali kota Depok pada Pilkada 2024 mendatang, dianggap sebagai testing the water atau melihat respons masyarakat.
Analis politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menduga, ada kelompok yang sengaja ingin melihat respons dari pihak-pihak tertentu, saat Kaesang mendapat dukungan untuk maju jadi wali kota Depok.
"Mungkin saja itu testing the water atau cek ombak dalam rangka memastikan bagaimana respons partai, terutama Kaesang tidak mungkin maju tanpa PDI-P, itu enggak mungkin rasanya," kata Pangi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/4/2023).
Pangi berpandangan, kelompok pendukung Kaesang juga ingin melihat respons dari pengaruh-pengaruh relawan yang ada di lingkaran Jokowi ataupun partai yang berkuasa di Depok, yakni PKS.
"Jadi ini kan semacam melihat responsnya Kaesang, PDI-P, Jokowi atau partai yang berkuasa di Depok dan lawan-lawan tandingnya mereka juga," kata Pangi.
Oleh karena itu, Pangi meyakini bahwa wacana Kaesang bakal bertarung di Pilkada 2024 mendatang itu belum begitu serius.
"Sebenarnya sedang ngetes-ngetes dulu, ini belum ada yang serius," kata Pangi.
Sebelumnya diberitakan, kelompok relawan pendukung Ganjar Pranowo, GP Center resmi mendeklarasikan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep sebagai bakal calon wali kota Depok, pada Pilkada 2024 mendatang.
Mereka meyakini bahwa deklarasi ini bakal menjadi sebuah gerakan yang lebih besar sehingga mencapai kesepakatan di tengah masyarakat untuk mendukung Kaesang.
"Kami akan mulai pastinya dengan menyebarkanluaskan informasi deklarasi hari ini melalui seluruh akun medsos yang kami punya," kata Thomas.
"Kami juga akan mengajak beberapa elemen masyarakat yang mendukung dan sepakat dengan perjuangan GP Center, sehingga gerakan kami pada hari ini bisa lebih meluas," sambung dia.
Gerakan yang dinamakan "Jempol Ceria", GP Center meyakini dapat meruntuhkan kekuasaan PKS selama 20 tahun terakhir di Kota Depok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.