Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan PKS Raup Suara Milenial dan Kembali Berjaya di Depok pada Pileg 2024

Kompas.com - 09/05/2023, 09:27 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendaftarkan 50 bakal calon legislatif (bacaleg) DPRD Depok ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok, Senin (8/5/2023).

Ketua DPD PKS Kota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, puluhan bacaleg DPRD didaftarkan untuk enam daerah pemilihan atau dapil.

Dari jumlah bacaleg yang didaftarkan tersebut, 17 di antaranya merupakan perempuan.

"50 BCAD (bakal calon anggota dewan) ini dari enam dapil. Ada perwakilan dari perempuan, semuanya komplet. Total caleg perempuan ada 17 orang," kata Imam di Kantor KPU Depok, Jalan Raya Margonda, Senin.

Baca juga: Daftarkan 50 Kadernya ke Kantor KPU Depok, PKS: Setiap Dapil Ada 1 hingga 2 Bacaleg Milenial

 

Bacaleg milenial di setiap dapil

Kemudian, Imam menyebutkan, sejumlah bacaleg PKS juga merupakan kalangan milenial. Bahkan, PKS telah menyiapkan satu hingga dua bacaleg milenial untuk enam dapil.

Adapun enam dapil di wilayah Kota Depok, yakni:

1. Kecamatan Pancoran Mas (dapil 1).

2. Kecamatan Beji, Limo dan Cinere (dapil 2)

3. Kecamatan Cimanggis (dapil 3).

4. Kecamatan Sukmajaya (dapil 4).

5. Kecamatan Tapos dan Cilodong (dapil 5).

6. Kecamatan Cipayung, Sawangan dan Bojongsari (dapil 6).

"Untuk (bacaleg) milenial, setiap dapil ada satu sampai dua orang milenial," kata Imam.

Sementara itu, bacaleg dari perempuan milenial itu merupakan hasil kombinasi dari empat dapil.

Baca juga: Terima Pendaftaran 50 Bacaleg dari PKS, KPU Depok: Hari Ini Pecah Telur

Namun, Imam tak menjelaskan secara rinci berapa orang perempuan milenial yang didaftarkan sebagai bacaleg DPRD Kota Depok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com