Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peliknya Persoalan Sampah di Depok: TPA Cipayung "Overload" dan Endapan Sampah di Sungai

Kompas.com - 19/07/2023, 12:46 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Persoalan sampah di Kota Depok, Jawa Barat, tak ada habisnya. 

Masalah "gunung sampah" di tempat pembuangan akhir (TPA) Cipayung, misalnya, bukan baru-baru ini saja menjadi perbincangan.

Bahkan, tumpukan sampah di sana beberapa kali longsor akibat kelebihan muatan (overload).

 Baca juga: TPA Cipayung Melebihi Kapasitas sejak 2019, Tumpukan Sampah Menggunung dan Sempat Longsor

Menurut Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, berat total sampah di TPA Cipayung kini mencapai 3,5 juta metrik ton.

Sementara ketinggian "gunung" sampah itu sekitar 25 meter. Penumpukan sampah sudah berlangsung sejak 2019.

1.000 ton sampah per hari

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan (DLHK) Kota Depok Abdul Rahman menyebutkan, setiap hari terdapat sekitar 900-1.000 ton sampah dikirimkan ke TPA Cipayung.

"Sekitar 900-1.000 ton (sampah) per hari yang dikirim ke TPA Cipayung. Jadi, yang kami terima (di TPA Cipayung) setiap hari 900-1.000 ton per hari," ujar Abdul, Senin (17/7/2023).

Setiap warga Depok diasumsikan rata-rata menghasilkan 0,67 liter sampah per hari.

Dengan hitungan tersebut, 2 juta warga Depok total menghasilkan 1.500 ton sampah per hari.

Baca juga: Tak Layaknya TPA Cipayung: Sudah Penuh Sesak, tapi Masih Kedatangan 1.000 Ton Sampah Per Hari

Namun, jumlah sampah yang dikirimkan ke TPA Cipayung per harinya tak sampai 1.500 ton.

Sebab, menurut Abdul, sebagian sampah disalurkan ke unit pengolahan sampah, bank sampah, hingga diambil pemulung.

Anggota Fraksi PKB DPRD Kota Depok Babai Suhaimi menilai, Pemkot Depok abai terhadap persoalan sampah.

Padahal, menurut dia, semestinya TPA Cipayung sudah tak bisa lagi dioperasikan.

"TPA Cipayung melebihi kapasitas dan sudah tidak layak untuk dijadikan tempat pembuangan sampah," tutur Babai melalui sambungan telepon, Rabu (12/9/2023).

Menanggapi kritik tersebut, Abdul menyebutkan pengelolaan sampah di TPA Cipayung tak bisa dilakukan secara instan.

Selain itu, kata dia, jumlah penduduk di Kota Depok juga semakin bertambah seiring berjalannya waktu.

"Memang perkembangan produksi sampah atau timbulan sampah di Kota Depok, dengan pertumbuhan penduduk yang begitu cepat, tentu mengakibatkan ledakan jumlah volume sampah yang dikirim ke TPA Cipayung," urai Abdul.

 Baca juga: Masalah Sampah di Depok Tak Kunjung Beres, TPA Cipayung Sudah Tidak Layak, TPST Jadi Solusi

Tumpukan sampah di sungai

Komunitas pemuda peduli lingkungan Pandawara Group membersihkan tumpukan sampah di kali kecil di Jalan Raya Krukut, Limo, Depok, Jawa Barat, Selasa (18/7/2023) pagi.KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Komunitas pemuda peduli lingkungan Pandawara Group membersihkan tumpukan sampah di kali kecil di Jalan Raya Krukut, Limo, Depok, Jawa Barat, Selasa (18/7/2023) pagi.

Masalah di atas belum menyentuh soal sampah-sampah yang dibuang sembarangan di sungai. 

Kondisi sungai di Kota Depok juga tak kalah memprihatinkan daripada kondisi TPA Cipayung.

Pada Juli 2022, Kompas.com memberitakan soal tumpukan sampah di Kali Licin Depok yang menutupi permukaan air.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com