Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Perusakan Pos Satpam di Depok, Para Pelaku Awalnya Tawuran

Kompas.com - 27/10/2023, 21:43 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pos keamanan Perumahan Taman Melati Indah, Pengasinan, Sawangan, Kota Depok, diserang oleh kelompok orang bersenjata tajam pada Kamis (26/10/2023) dini hari.

Akibat serangan itu, pos keamanan rusak, kaca pecah, dan ruangan porak-poranda.

Menurut Musani (38), salah satu satpam, penyerangan terjadi ketika ia dan tiga rekannya sedang berjaga.

Sekitar pukul 02.30 WIB, tiba-tiba datang sekelompok remaja mengendarai sepeda motor sambil menenteng senjata tajam.

Baca juga: Tawuran Geng Motor di Depok, Pos Keamanan Dirusak dan Satpam Diserang

Musani berkata, remaja-remaja itu saling serang persis di depan gerbang perumahan tempatnya berjaga.

"Malam itu pukul 02.30 WIB ada kejadian tawuran, tapi enggak ketahuan bentuknya gangster atau apa. Yang jelas mereka lebih dari 30 orang. Saya dan teman-teman itu di gerbang sekitar empat orang sama satu tukang nasi goreng," kata Sani saat ditemui di TKP, Jumat (27/10/2023).

Para remaja itu kemudian masuk ke dalam gerbang perumahan. Musani dan tiga rekannya langsung berlindung ke dalam kompleks.

"Nah masuklah mereka ke dalam gerbang sambil teriak-teriak, itu ngacungin kelewang. Karena kami merasa enggak ada persiapan, ya kami kabur gitu loh, menyelamatkan diri," ungkap dia.

Baca juga: Masih Penuh Asap, Ini Kondisi Terkini TPA Liar di Limo Depok yang Terbakar 5 Hari Lalu

Namun, satu rekan Musani yang saat itu sedang kurang sehat terjatuh.

"Karena posisi saya lari, saya melihat teman jaga saya enggak ada. Saya putar balik lagi, cuma saya nyari alat dulu, dapatlah bambu," lanjut Musani.

Musani kemudian mencari temannya ke pos jaga sembari menenteng bambu.

Namun, karena gerombolan remaja itu hendak menyerangnya menggunakan kelewang, Musani memilih mundur lagi.

Baca juga: Pakar: Pria Mabuk yang Lecehkan Pemilik Warung di Depok Bisa Dihukum meski Korban Tak Lapor Polisi

Ia pun mencari besi panjang untuk menghalau para remaja itu dan kembali ke pos untuk mencari rekannya.

"Pas saya samperin ke pos jaga, tiba-tiba feeling saya, 'Ah teman saya mati nih kebacok'. Akhirnya saya datang dengan rasa takut campur aduk. Saya samperin, ternyata teman saya itu masih hidup, lagi berdiri, sehat," ucap dia.

Sani menambahkan, temannya mengalami luka-luka pada bagian pelipis dan atas bibir karena terjatuh saat hendak melarikan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com