Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"One Way" Diberlakukan ke Arah Puncak karena Volume Kendaraan Meningkat

Kompas.com - 12/04/2024, 10:51 WIB
Ruby Rachmadina,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Satlantas Polres Bogor menerapkan sistem satu arah atau one way dari arah Jakarta menuju Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, H+2 Lebaran, Jumat (12/4/2024).

KBO Satlantas Polres Bogor Iptu Ardian Novianto mengatakan, awalnya kepolisian memberlakukan sistem ganjil genap sejak pukul 06.00 WIB.

Akan tetapi, terjadi peningkatan kendaraan menuju arah Puncak sehingga one way mau tidak mau mesti diberlakukan.

"Saat ini sudah kami laksanakan rekayasa one way dari arah Jakarta menuju Puncak sejak pukul 07.00 WIB dan terbuka secara keseluruhan dari Simpang Gadog sampai dengan perbatasan itu pukul 08.00 WIB sehingga saat ini terbuka satu arah ke atas,” ucap Ardian kepada Kompas.com, Jumat (12/4/2024). 

Baca juga: Rela Macet-macetan, asal ke Puncak...

Kata Ardian kepadatan lalu lintas sudah terjadi sejak pagi hari, mengingat banyak masyarakat yang datang lebih awal ke Puncak agar tidak terganggu shalat Jumat.

Meski demikian, kepolisian mencatat terdapat beberapa titik yang sering terjadi hambatan di jalur Puncak, antara lain Simpang Pasir Muncang dan Simpang Megamendung.

Oleh sebab itu, ia mengimbau pengendara kendaraan bermotor untuk tetap berhati-hati. 

Adapun, prediksi puncak arus wisata dan arus balik Lebaran di jalur Puncak terjadi pada Sabtu (13/4/2024) dan Minggu (14/4/2024).

"Untuk puncaknya sendiri, diperkirakan terjadi di hari Sabtu dan Minggu. Baik arus wisata dan arus silaturahmi bertemu dengan arus balik mudik," ujar dia. 

Baca juga: Lalu Lintas Puncak Macet Mulai dari Exit Gerbang Tol Ciawi

Satlantas Polres Bogor sendiri mencatat pada H+1 Lebaran kendaraan dari arah Jakarta menuju Puncak berjumlah 48.000 kendaraan.

Sedangkan pada hari Jumat sejak pukul 00.00-06.00 WIB, Satlantas Polres Bogor mencatat sudah mencapai 10.000 kendaraan memasuki area Puncak Bogor.

"Kalau untuk jumlah kendaraan memang kami masih rekap sampai saat ini. Di H+1 kemarin kendaraan menuju puncak berjumlah 48.000 kendaraan dan hari ini hingga pukul 06.00 data kendaraan yang masuk sudah mencapai 10.000 kendaraan,” ungkap Ardian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com