Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Kompas.com - 03/05/2024, 09:25 WIB
Firda Janati,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Basri Baco mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan fasilitas sekolah gratis, baik negeri maupun swasta.

Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta itu menilai, sekolah gratis di Jakarta harus tersedia dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Berdasarkan hasil rekomendasi Komisi E bidang pendidikan, sudah diputuskan untuk segera diwujudkanya sekolah gratis untuk warga Jakarta dari TK sampai SMA," kata Basri Baco di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/5/2024) sore.

Komisi E DPRD DKI Jakarta mengusulkan, program sekolah gratis menyasar satuan pendidikan dengan grade C dan D, bukan A dan B yang muridnya kebanyakan berasal dari keluarga mampu.

"Sekolah gratis yang dimaksud adalah sekolah gratis untuk sekolah swasta dengan grade C dan D, bukan sekolah gratis yang mewah atau high class," ujarnya.

Baca juga: Antisipasi Pemilih Pilgub DKI Turun, KPU Gandeng Ormas hingga Sekolah untuk Sosialisasi

Khusus untuk satuan pendidikan negeri, kata Baco, program sekolah gratis akan berjalan sesuai dengan peraturan yang ada, misalnya terkait dengan zonasi.

Baco menyebut, pihaknya telah membahas usulan program sekolah gratis ini dengan Pemprov DKI Jakarta dan Dinas Pendidikan.

Salah satu yang dibahas dalam diskusi tersebut ialah terkait dana yang diperlukan untuk mewujudkan sekolah gratis. Baco bilang, kebutuhan dana program ini jauh lebih rendah dari dugaan Komisi E.

"Enam bulan lalu ada bimtek (bimbingan teknis) Komisi E di Bali dan mengundang Dinas Pendidikan untuk berdiskusi dengan Pemda Bali. Sempat tercengangkan butuh Rp 4 triliun, tetapi hasil kajian sementara turun Rp 1 triliun," ucapnya.

Baco menambahkan, program sekolah gratis ini bertujuan untuk menekan angka siswa putus sekolah, khususnya di Jakarta, akibat keterbatasan biaya.

"Tidak ada warga Jakarta yang tidak mampu bayar uang sekolah di Jakarta dan tidak ada lagi anak yang disuruh pulang karena belum bayar sekolah. Dan tidak ada lagi ijazah yang harus ditahan swasta karena orangtua tidak mampu menyelesaiakan administrasi," jelas dia.

Sekolah gratis dinilai dapat menjadi lompatan bagi warga Jakarta serta warisan dari Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi.

"Sudah mendapatkan arahan pimpinan eksekutif Pak Pj Gubernur dan Sekda (Sekretaris Daerah) untuk dikaji dan mempertimbangkan segala aspek yang dipikirkan dan kerjakan terkait dengan wujudkannya sekolah gratis," tutur Baco. 

Baca juga: Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com