Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Kompas.com - 14/05/2024, 19:23 WIB
Rizky Syahrial,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga pemuda asal Kalideres, Jakarta Barat, berinisial VN (21), AA (26), dan MAS (20) mengaku sudah lima kali melakukan penipuan dan pemerasan melalui aplikasi kencan.

Terbaru, ketiganya melancarkan aksi mereka terhadap korban berinisial IH.

"Ya pelaku mengaku sudah lima kali pakai modus yang sama," ucap Kapolsek Kalideres Kompol Abdul Jana saat dikonfirmasi, Selasa (14/5/2024).

Jana menjelaskan, pelaku sengaja membuat akun pada aplikasi kencan dan memasang foto perempuan. Tujuannya untuk mencari orang yang hendak kencan kemudian memerasnya.

"Mereka pasang foto palsu yang diambil dari Facebook," ucap Jana.

Awalnya, ketiga tersangka berkumpul di kost milik VN. VN pun meminjam ponsel milik MAS untuk melaksanakan niat jahatnya di aplikasi kencan.

Baca juga: Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Setelah membuat akun palsu di aplikasi kencan itu, VN pun mulai mencari korban. Tak lama, IH masuk dalam jebakan itu.

"Lalu terjadilah negosiasi harga. Setelah deal, korban dan para pelaku janjian di Jalan Peta Selatan (Kalideres)," kata Jana.

"Namun, saat bertemu, ternyata bukan perempuan melainkan para pelaku," tambah dia.

Kepada korban, para pelaku mengatakan bahwa perempuan yang menggunakan aplikasi tersebut merupakan istri dari AA. Tanpa menyadari dirinya ditipu, IH pun panik dan akhirnya menawarkan damai ke pelaku.

"Ketiganya juga mengancam korban untuk lapor polisi," ucap Jana.

"Korban mengeluarkan uang sebesar Rp 500.000 dari dompetnya. Dan VN juga meminta ponsel korban sebagai jaminan. Lalu para pelaku kabur," terangnya.

Setelah itu, para pelaku berhasil membuka kode PIN dari ponsel korban. Dari situ, pelaku mengetahui saldo paylater dari aplikasi belanja korban berjumlah Rp 10 juta.

"Mereka memanfaatkan saldo korban untuk membeli tiga buah ponsel merek Iphone dan Vivo," jelas Jana.

Korban mendapatkan info tagihan dari aplikasi belanja. Karena tak merasa berbelanja, IH pun langsung melapor ke polisi.

Dari situ, IH baru menyadariada transaksi belanja ponsel yang dilakukan pelaku. Polisi pun langsung bergerak mencari ketiga pelaku.

"Tanggal 11 Mei kami tangkap ketiga pelaku," papar Jana.

Menurut Jana, total kerugian yang dialami IH kurang lebih mencapai Rp 15 juta. Atas perbuatan pelaku, ketiganya dijerat dengan Pasal 368 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pemerasan, dengan ancaman penjara maksimal 9 tahun.

Baca juga: Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok E-mail Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Megapolitan
Cerita Pedagang Siomay Rangkul Sesama Perantau di Jakarta untuk Berkurban di Kampung Halaman

Cerita Pedagang Siomay Rangkul Sesama Perantau di Jakarta untuk Berkurban di Kampung Halaman

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk di Pasar Rebo Jaktim, Warga: Kaget Lihat yang Lain Sudah Dipotong

Sapi Kurban Mengamuk di Pasar Rebo Jaktim, Warga: Kaget Lihat yang Lain Sudah Dipotong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com