DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah ibu menggelar aksi solidaritas kritisi sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di depan SMAN 4, Sukatani, Tapos, Kota Depok.
Pantauan Kompas.com di lokasi, aksi solidaritas sudah berlangsung sejak pukul 13.30 WIB.
Terdapat sekitar 70-100 orang, termasuk pihak Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) selaku koordinator, tampak memadati area depan gerbang.
Sebagian di antara mereka tampak melakukan aksi sembari membawa anaknya yang masih kecil. Sebagian lainnya merupakan ibu-ibu.
Sejumlah poster ikut terlihat sebagai bentuk perwakilan protes para ibu-ibu yang hadir.
Baca juga: PWI Kota Bogor Buka Posko Aduan PPDB, Masyarakat Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan
"Kemana si miskin sekolah?"
"Sekolah negeri untuk siswa miskin"
"Katanya fakir miskin dipelihara oleh negara?"
"Ada apa? Pengumuman PPDB SMA/SMK Terlambat!"
Salah seorang demonstran mengkritik sistem PPDB jalur afirmasi yang juga menuntut jarak kedekatan rumah dan sekolah yang diinginkan.
"Di afirmasi kita harus saling beradu si paling miskin, tapi kenapa harus dipersulit lagi soal jarak (zonasi)?" ucapnya menggunakan pengeras suara.
Baca juga: Ada Orangtua Siswa Minta Anaknya Diloloskan PPDB, Disdik DKI: Tidak Bisa!
"Bagaimana dengan mereka yang miskin dan punya jarak rumah jauh dari sekolah?" tanyanya.
Gerbang sekolah sempat beberapa kali didorong paksa supaya para demonstran bisa masuk dan menghampiri ruang sekretariat kepala sekolah Depok.
"Buka! Buka! Buka!"
Ketua DKR Roy Pangharapan juga menyampaikan orasi terkait prioritas pemerintah terhadap PPDB jalur afirmasi.
"Sejatinya, sekolah negeri adalah sekolah yang disubsidi oleh pemerintah, betul apa betul?" katanya dengan lantang sambil berdialog
"Berulang kali DKR selalu mengingatkan sekolah negeri 100 persen subsidi pemerintah, berarti utamakan dulu jalur afirmasi," ujar Roy.
Di samping itu, PPDB SMA Depok sudah selesai digelar sejak Senin (3/6/2024) lalu, yang membuka beberapa tahap termasuk jalur zonasi, jalur afirmasi, dan jalur prestasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.