Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emak-emak di Depok Gelar Aksi Solidaritas Kritik Sistem PPDB

Kompas.com - 25/06/2024, 17:14 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah ibu menggelar aksi solidaritas kritisi sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di depan SMAN 4, Sukatani, Tapos, Kota Depok.

Pantauan Kompas.com di lokasi, aksi solidaritas sudah berlangsung sejak pukul 13.30 WIB.

Terdapat sekitar 70-100 orang, termasuk pihak Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) selaku koordinator, tampak memadati area depan gerbang.

Sebagian di antara mereka tampak melakukan aksi sembari membawa anaknya yang masih kecil. Sebagian lainnya merupakan ibu-ibu.

Sejumlah poster ikut terlihat sebagai bentuk perwakilan protes para ibu-ibu yang hadir.

Baca juga: PWI Kota Bogor Buka Posko Aduan PPDB, Masyarakat Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

"Kemana si miskin sekolah?"

"Sekolah negeri untuk siswa miskin"

"Katanya fakir miskin dipelihara oleh negara?"

"Ada apa? Pengumuman PPDB SMA/SMK Terlambat!"

Salah seorang demonstran mengkritik sistem PPDB jalur afirmasi yang juga menuntut jarak kedekatan rumah dan sekolah yang diinginkan.

"Di afirmasi kita harus saling beradu si paling miskin, tapi kenapa harus dipersulit lagi soal jarak (zonasi)?" ucapnya menggunakan pengeras suara.

Baca juga: Ada Orangtua Siswa Minta Anaknya Diloloskan PPDB, Disdik DKI: Tidak Bisa!

"Bagaimana dengan mereka yang miskin dan punya jarak rumah jauh dari sekolah?" tanyanya.

Gerbang sekolah sempat beberapa kali didorong paksa supaya para demonstran bisa masuk dan menghampiri ruang sekretariat kepala sekolah Depok.

"Buka! Buka! Buka!"

Ketua DKR Roy Pangharapan juga menyampaikan orasi terkait prioritas pemerintah terhadap PPDB jalur afirmasi.

"Sejatinya, sekolah negeri adalah sekolah yang disubsidi oleh pemerintah, betul apa betul?" katanya dengan lantang sambil berdialog

"Berulang kali DKR selalu mengingatkan sekolah negeri 100 persen subsidi pemerintah, berarti utamakan dulu jalur afirmasi," ujar Roy.

Di samping itu, PPDB SMA Depok sudah selesai digelar sejak Senin (3/6/2024) lalu, yang membuka beberapa tahap termasuk jalur zonasi, jalur afirmasi, dan jalur prestasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com