Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpam yang Tewas di Kolam Kantor Ditusuk Dua Orang

Kompas.com - 28/10/2013, 12:44 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas keamanan yang ditemukan tewas di kolam kantornya di Jalan Pluit Timur Raya No 33, RT 18 RW 06, Kelurahan Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara, dibunuh oleh dua pelaku. Korban dan pelaku sempat mengobrol selama sekitar satu jam.

Kepala Polsek Metro Penjaringan Ajun Komisaris Besar Suyudi AS mengatakan, jasad korban bernama Bustanil Arifin (30) ditemukan sekitar pukul 07.30 dalam kondisi telungkup di kolam ikan hias kantor PT Tutu Kekal. Polisi tak menemukan senjata atau alat apa pun yang diduga digunakan untuk menusuk korban di tempat kejadian.

"Terdapat luka tusukan di bagian perut kanan, lengan kanan, dan ketiak korban," ujar Suyudi AS , Senin (28/10/2013).

Dari kamera pemantau di depan dan di dalam kantor itu, ada dua orang datang menggunakan helm dan membawa motor Honda Supra mengetuk pintu kantor sekitar pukul 02.30 dini hari. Dalam rekaman itu, korban dan tamunya sempat mengobrol sekitar satu jam.

Sekitar pukul 03.00, korban dibunuh dengan cara ditusuk di pos satpam. Pelaku sempat lari ke belakang menuju kolam ikan hias. Di sekitar kolam tersebut juga ditemukan kacang kulit dan dua bungkus plastik putih dengan tulisan sebuah hotel di Jakarta Pusat, serta ceceran darah dari pos satpam hingga ke dekat kolam.

Polisi sudah meminta calon istri korban datang dan melihat rekaman tersebut. Calon istri korban mengaku kenal dengan orang yang terekam oleh kamera CCTV tersebut.

Halim Kesuma, penanggung jawab PT Tutu Kekal, mengatakan, ia setiap pagi pergi ke kantornya sekitar pukul 06.30. Saat sampai di kantornya dan membunyikan klakson agar pintu kantor dibuka, tidak ada karyawan yang keluar.

"Saya klakson, tak ada yang keluar, pintu terbuka, ternyata ada ceceran darah. Aku telepon tak diangkat. Saya curiga sehingga saya panggil RT dan RW untuk ikut saksikan," ujar Halim. Setelah itu, Halim melapor ke polisi.

Di dalam kantor tidak ada barang yang hilang bahkan kunci semua ruangan juga tidak ada yang rusak. Arifin yang sudah 9 bulan bekerja di perusaaan kelapa sawit tersebut dikenal baik dan ramah.

Hasanudin (35), rekan kerjanya, menuturkan tidak ada persaingan kerja di dalam kantornya. Arus lalu lintas di depan gedung perkantoran menuju waduk Pluit sempat tersendat karena banyak warga yang ingin mengetahui peristiwa itu. Saat ini korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muncul Baliho Dukungan Walkot Idris Jadi Cagub Jawa Barat

Muncul Baliho Dukungan Walkot Idris Jadi Cagub Jawa Barat

Megapolitan
WNI di Kamboja Otak Penipuan Modus “Like” dan “Subscribe” Gunakan 15 Rekening Bank Indonesia

WNI di Kamboja Otak Penipuan Modus “Like” dan “Subscribe” Gunakan 15 Rekening Bank Indonesia

Megapolitan
600 Warga Bisa Terdampak Pemadaman Listrik Akibat Pencurian Kabel PLN di Tambora

600 Warga Bisa Terdampak Pemadaman Listrik Akibat Pencurian Kabel PLN di Tambora

Megapolitan
Kakak Beradik di Bogor Gunakan Akun Palsu untuk Rekrut Selebgram Promosi Judi Online

Kakak Beradik di Bogor Gunakan Akun Palsu untuk Rekrut Selebgram Promosi Judi Online

Megapolitan
PLN Merugi Rp 25 Juta karena Pencurian Kabel Listrik di Tambora

PLN Merugi Rp 25 Juta karena Pencurian Kabel Listrik di Tambora

Megapolitan
Tak Mampu Beli Tiket Kolam Renang, Anak-anak di Pademangan Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular

Tak Mampu Beli Tiket Kolam Renang, Anak-anak di Pademangan Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular

Megapolitan
Bantahan Ormas Soal Pungli ke Pengendara yang Melintas di Samping RTH Kalijodo: Tak Ada Sejarahnya Cuma Lewat Bayar

Bantahan Ormas Soal Pungli ke Pengendara yang Melintas di Samping RTH Kalijodo: Tak Ada Sejarahnya Cuma Lewat Bayar

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan ke LPSK Usai Digeledah KPK Terkait Kasus Harun Masiku

Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan ke LPSK Usai Digeledah KPK Terkait Kasus Harun Masiku

Megapolitan
Jadwal Konser Jakarta Fair Juli 2024

Jadwal Konser Jakarta Fair Juli 2024

Megapolitan
Dua Penipu “Like” dan “Subscribe” yang Tertangkap Bertugas Bikin Rekening

Dua Penipu “Like” dan “Subscribe” yang Tertangkap Bertugas Bikin Rekening

Megapolitan
Cegah Pencurian, PLN Minta Masyarakat Segera Lapor jika Lihat Orang Mencurigakan di Sekitar Instalasi Listrik

Cegah Pencurian, PLN Minta Masyarakat Segera Lapor jika Lihat Orang Mencurigakan di Sekitar Instalasi Listrik

Megapolitan
Dua Pria di Jakbar Jual 9 Kg Kabel PLN Curian Seharga Rp 1 Juta

Dua Pria di Jakbar Jual 9 Kg Kabel PLN Curian Seharga Rp 1 Juta

Megapolitan
Kakak Beradik di Bogor Rekrut 70 Selebgram untuk Promosikan 16 Situs Judi 'Online' Sejak 2022

Kakak Beradik di Bogor Rekrut 70 Selebgram untuk Promosikan 16 Situs Judi "Online" Sejak 2022

Megapolitan
Pemkot Depok Sediakan Beasiswa untuk Siswa Tidak Mampu yang Gagal Lolos PPDB

Pemkot Depok Sediakan Beasiswa untuk Siswa Tidak Mampu yang Gagal Lolos PPDB

Megapolitan
PLN Sebut Pencurian Kabel di Tambora Bisa Bikin Korsleting dan Ledakan

PLN Sebut Pencurian Kabel di Tambora Bisa Bikin Korsleting dan Ledakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com