Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kodam Jaya Minta Polisi Usut Perusakan Posko Tentara di Cililitan

Kompas.com - 05/06/2016, 19:14 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kodam Jaya berharap kepolisian mengusut tuntas aksi perusakan Posko TNI di Komplek Eks 3 Mei, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/6/2016). Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Inf Heri Prakosa mengatakan pihaknya sangat kecewa dengan aksi sekelompok warga yang merusak.

"Ini akan kami laporkan kepada pimpinan untuk dievaluasi. Pelaku provokasi akan kami proses. Silakan kawan-kawan kepolisian bertindak," ujar Heri kepada Kompas.com, Minggu.

Warga sekitar pukul 08.00 WIB diduga merusak posko karena kesal kepada anggota tentara yang tidur saat warga membutuhkan pertolongan. Warga yang mengamuk di Posko merusak sejumlah barang seperti sketsel, banner, kursi, dan pelbet.

Warga Komplek Eks 3 Mei sejak dini hari sekitar pukul 02.00 WIB terlibat tawuran dengan warga RW 03. Warga juga tak senang dengan keberadaan posko tersebut yang justru kerap kali dianggap mengganggu warga.

Heri menyebut alasan warga merusak posko tersebut dibuat-buat. Pasalnya, lokasi pendirian posko tersebut telah disepakati warga.

Posko tersebut didirikan untuk mendata warga yang akan ditertibkan di komplek itu. April lalu, Kodam Jaya memang melayangkan surat peringatan ke beberapa warga agar segera mengosongkan rumah mereka, Kodam mengklaim bahwa seluruh Perumahan Eks 3 Mei adalah aset Inventaris Kekayaan Negara (IKN) TNI AD.

"Ini ada yang provokasi. Kami tidak terima atas tindakan perusakan posko, perusakan kendaraan dinas, dan penganiayaan salah satu anggota Kodim. Kami berharap, kawan-kawan kepolisian tanggap meresponnya. Ini tidak boleh dibiarkan," ujar Heri.

Usai perusakan itu, sejumlah tentara termasuk Danrem dan Dandim hadir untuk musyawarah dengan sejumlah perwakilan warga. Mereka mengaku sangat kecewa dengan apa yang dilakukan warga. Seorang warga, Ari, mengaku usai gesekan dengan pihak Kodam Jaya, pihak kepolisian hanya berada di lokasi dan tidak melerai.

"Kata polisi ini kawasan steril, mereka enggak ngapa-ngapain pas ribut sama tentara itu," ujar Ari. (Baca: Ini Alasan Warga Rusak Posko Tentara di Komplek Eks 3 Mei)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com