Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pelarian Anwar, Narapidana yang Kabur dari Rutan Salemba

Kompas.com - 15/07/2016, 17:38 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anwar alias Rizal melarikan diri dari Rutan Salemba pada Kamis (7/7/2016) lalu. Dalam pelariannya, Anwar kerap berpindah-pindah tempat di beberapa wilayah Jawa Barat.

Ia juga diketahui sempat singgah di rumah-rumah kerabatnya. Selain hanya untuk beristirahat, Anwar juga sempat meminta uang kepada kerabatnya untuk memenuhi biaya pelariannya.

Kisah pelarian Anwar bermula Pada hari Kamis tanggal 7 Juli 2016, sekitar pukul 14.00 WIB. Istri dari Anwar, Ade Irma Suryani datang ke Rutan Salemba dengan membawa baju gamis, lipstik, jilbab dan kaca mata seusai permintaan Anwar yang disimpan di plastik hitam.

Lalu, Anwar mengganti pakaian tahanan dengan pakaian yang dibawa sang istri. Dia juga menggambar stempel kunjungan dengan mencontoh milik sang istri menggunakan spidol.

Usai berganti pakaian, Anwar langsung mengajak sang istri berjalan melewati empat pintu yang masing-masing dijaga oleh empat Sipir Rutan. Setelah lolos dari pemeriksaan, Anwar dan istri pergi menggunakan bajaj ke daerah Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sesampainya di daerah Tanah Abang, Anwar berpisah dengan istrinya untuk melanjutkan pelarian. Saat itu, Anwar berjalan kaki kerumah kerabatnya yang ada di daerah Kebon Kacang. Sedangkan istrinya kembali ke rumah kontrakannya di wilayah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Sampai di rumah kerabatnya yang bernama Heri, Anwar diberikan uang Rp 50.000 dan pakaian untuk melakukan penyamaran pada saat pelariannya. Berbekal uang seadanya, ia menuju terminal Grogol, Jakarta Barat untuk pergi ke daerah Bandung.

"Saat mau ke Bandung, Anwar sempat menjual gamis, kerudung serta kacamata kepada orang tak dikenal dan diberi uang Rp 50 ribu," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (15/7/2016).

Mendapatkan tambahan dana untuk melakukan pelarian, Anwar menaiki bus Primajasa jurusan Jakarta-Bandung. Ia tiba di Bandung pada Jumat 8 Juli 2016, sekitar pukul 05.00 WIB. (Baca: Anwar Kabur karena Takut Dipindah ke Nusakambangan)

Setibanya di Bandung, Anwar lalu mencari tumpangan untuk menuju ke daerah laut Pameumpeuk, Jawa Barat. Selama di daerah pesisir laut tersebut, Anwar sempat tinggal selama dua hari.

Akhdi Martin Pratama Anwar alias Rizal narapidana yang melarikan diri dari Rutan Salemba saat di Gedung Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat (15/7/2016).

Selanjutnya, pada Minggu 10 Juli 2016, Anwar kembali melanjutkan pelarian menuju ke rumah saudaranya yang bernama Wahyu di kawasan Barengkok, Bogor dengan menumpangi truk. Anwar hendak menginap dirumah Wahyu selama satu hari.

Pada hari Senin 12 Juli 2016 pukul 09.00 WIB Anwar meminta Wahyu mengantarkannya ke kawasan Lebak Wangi menggunakan sepeda motor. Setiba di Lebak Wangi, Anwar sempat menginap selama satu hari di gubuk warga. (Baca: Polisi: Jika Tidak Ditangkap di Jasinga, Anwar Kabur Ke Kalimantan)

Baru pada tanggal 13 Juli 2016 siang, Anwar berpindah tempat lagi menuju Curug, Tanggerang menggunakan truk tumpangan. Sesampainya di daerah tersebut, Anwar bertemu dengan seorang bernama Apin untuk menanyakan pekerjaaan. Namun, karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan Anwar kembali berpindah tempat.

Tak mendapatkan pekerjaan, Anwar kembali ke rumah orang tuanya di daerah Barengkok, Bogor dengan menumpang kendaraan. Tiba di rumah orang tuanya, Anwar tidak mendapati siapa-siapa di sana, lantas Anwar melangkahkan kaki ke rumah kakak kandungnya bernama Andri yang berjarak 30 meter dari rumah orang tuanya.

Akhirnya pada 14 Juli 2016 sore, Anwar diciduk oleh Tim Khusus Subdit Reserse Mobile (Resmob) Polda Metro Jaya untuk digiring kembali ke Jakarta. (Baca: Anwar Ditangkap Saat Bersembunyi di Kamar Mandi Rumah Keluarganya di Jasinga)

Anwar dihukum penjara seumur hidup atas kasus pemerkosaan dan pembunuhan atas anak di bawah umur, AAP (15) yang terjadi pada 22 Oktober 2015 di area Perhutani Petak 17 Resort Pemangkuan, Hutan Tenjo, Desa Pangaur, Jasinga Kabupaten Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com