Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggak Sewa, Lebih dari 100 KK di Dua Rusun Terancam Angkat Kaki

Kompas.com - 11/08/2017, 12:55 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 100 kepala keluarga (KK) di dua rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang dikelola Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Tambora, Jakarta Barat terancam angkat kaki karena menunggak pembayaran sewa rusun.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPRS Tambora Ahmad Fauzi mengatakan, ketentuan angkat kaki ini berlaku di rusun yang dihuni masyarakat umum, atau bukan warga terdampak relokasi.

"Dua rusun itu adalah Rusun Flamboyan dan Rusun Tambora. Kalau Rusun Pesakih tidak termasuk karena seluruh penghuni di situ kan warga yang mengikuti program relokasi dari Kapuk, Cengkareng," ujar Fauzi ketika ditemui, Jumat (11/8/2017).

(Baca juga: Penghuni Rusun yang Menunggak Sewa hingga 3 Bulan Akan Diusir)

Ia menyebutkan, di dua rusun tersebut, ada 163 KK yang harus meninggalkan unit huniannya. Rinciannya, 130 KK dari Rusun Tambora dan 33 KK dari Rusun Flamboyan.

Menurut dia, ratusan KK penghuni rusun tersebut harus segera meninggalkan rusun karena menunggak pembayaran sewa selama 6 bulan berturut-turut meskipun berdasarkan arahan dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, warga yang menunggak sewa selama tiga bulan sudah harus angkat kaki.

"Jadi kalau sesuai arahan tunggakan 3 bulan, tetapi sistem pembayaran di sini kan menggunakan debet bank DKI yang perlu waktu untuk update data pembayaran sewa, nanti takutnya dia telat bayar sewa tiga bulan karena data belum ter-update. Jadi asumsi yang benar-benar menunggak tiga bulan ke atas ya dengan data tunggakan yang 6 bulan itu," paparnya.

Fauzi mengatakan, saat ini pihaknya telah melayangkan surat teguran pertama dan kedua kepada penghuni-penghuni rusun yang menunggak pembayaran sewa tersebut.

Jika penghuni rusun tidak juga membayar sampai akhir Agustus, unit yang mereka tempati akan disegel. "Itu artinya penghuni harus segera mengosongkan rusun," kata Fauzi.

(Baca juga: Djarot: Warga yang Tidak Mampu Bayar Tagihan Rusun Dibantu Bazis )

Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan, pihaknya akan mengeluarkan penghuni rusunawa yang menunggak selama tiga bulan berturut-turut.

Penunggak yang akan diusir itu hanya penghuni kategori umum, atau bukan mereka yang terdampak penggusuran dan relokasi.

Kompas TV Para penunggak tercatat merupakan penyewa dengan usia produktif. Sebaliknya, penyewa lansia menyetor pembayaran dengan lancar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com