"Kalau menurut saya sih ini monumental karena harganya satu potong Tembok Berlin sekarang itu dihargai 1 juta Euro. Kalau 4 itu berarti 4 juta Euro. Tapi ini diserahkan betul oleh senimannya yang dulu sekolah di Jerman," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (27/7/2017).
Sebelum menentukan Kalijodo sebagai lokasi peletakannya, Teguh dan arsitek Yori Antar telah puluhan tahun memikirkan lokasi yang pas untuk meletakkan batu bersejarah tersebut.
"Sudah hampir 30 tahun saya bersama dia (Teguh Ostenrik) cari lokasinya. Tepatnya 27 tahun sejak tembok Berlin itu dibawa ke Jakarta," ujar Yori, beberapa waktu lalu.
Hal itu dibenarkan Teguh Ostenrik. Teguh kemudian menceritakan perjalanannya hingga mendapatkan empat keping batu dari tembok Berlin.
"Patung Menembus Batas itu konsepnya sudah saya reka-reka dari awal 1990. Dua minggu setelah tembok Berlin runtuh, saya langsung terbang ke Berlin untuk mencari tahu caranya bisa mendapatkan 4 segmen dinding pembatas tersebut," kata Teguh.
Teguh kemudian mendapatkan informasi bahwa perusahaan yang ditunjuk pemerintah Jerman untuk mengurus penjualan pecahan tembok Berlin adalah Limex GmbH.
"GmbH itu singkatan dari Gesselschaft mit begrenzer Haltung yang artinya sama seperti PT (Persereoan Terbatas), nah Limex itu nama dari perusahaannya. Jadi Limex GmbH sama dengan PT Limex," ujarnya.
Dari Limex GmbH Teguh berhasil mendapatkan empat segmen batu yang masing-masing berukuran 120x360x20 centimeter. Menurut Teguh, pecahan Tembok Berlin itu dapay dimaknai dalam untuk Indonesia.
"Lalu, dasar pemikiran dari Patung Menembus Batas ini datang dari bentuk negara kita yang terdiri dari Beragam Suku bangsa, Agama, Bahasa dan budaya. Di antara suku-suku bangsa yang sama sekali berbeda itu, selalu ada "Tembok Berlin"," kata dia.