Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendengar Akan Dirotasi, Ini Reaksi Satpol PP Tanah Abang

Kompas.com - 06/12/2017, 16:33 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar adanya rencana rotasi besar-besaran personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di seluruh wilayah DKI Jakarta, rupanya telah didengar oleh para Satpol PP yang bertugas di lapangan.

Ketika Kompas.com menyambangi kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, sejumlah anggota Satpol PP mengaku bersyukur dengan adanya rencana tersebut.

"Saya mau malah, buat penyegaran, bosen di sini terus," kata Agus Ridwan kepada Kompas.com, Rabu (6/12/2017).

Agus yang mengaku sudah 13 tahun menjalani profesinya sebagai Satpol PP, menginginkan adanya suasana baru.

"Saya sampai kenal sama pedagang-pedagang disini, dari tahun 2004 saya di sini," ucapnya.

Baca juga : Dari Temuan Ombudsman, Satpol PP DKI Mulai Berbenah Diri...

Senada dengan Agus, Safei yang juga sudah menjalani profesinya sebagai Satpol PP selama 12 tahun mengaku ingin ditempatkan di dekat tempatnya tinggal.

"Saya tinggal di Citayem Depok, kalau boleh milih, saya maunya di daerah Jagakarsa, Lenteng Agung, Jakarta Selatan lah," tutur Safei.

Petugas Satpol PP membongkar bangunan semipermanen ketika penertiban bangunan liar di jalan inspeksi Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017). Pemprov DKI Jakarta melakukan penertiban permukiman liar karena dianggap mengganggu kendaraan yang melintas serta akan menjadi lokasi lintasan alat berat milik pemerintah pusat untuk mengeruk Kanal Banjir Barat.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Petugas Satpol PP membongkar bangunan semipermanen ketika penertiban bangunan liar di jalan inspeksi Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017). Pemprov DKI Jakarta melakukan penertiban permukiman liar karena dianggap mengganggu kendaraan yang melintas serta akan menjadi lokasi lintasan alat berat milik pemerintah pusat untuk mengeruk Kanal Banjir Barat.

Namun demikian, Safei mengaku siap ditempatkan di mana saja. Karena menurutnya, penugasan dari pimpinan adalah suatu perintah yang harus dikerjakan.

"Kalau kita kan bagaimana pimpinan, kita anak buah ikut saja," ucapnya.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu mengatakan, dengan masa kerja yang sudah cukup lama di suatu wilayah, dikhawatirkan akan ada kedekatan antara Satpol PP dan para pedagang kaki lima, yang dikhawatirkan berpotensi adanya tidak kecurangan seperti aksi suap.

Baca juga : Sandiaga Selidiki Oknum Satpol PP yang Terlibat Pungli ke PKL

Menurut Yani, ada 4.950 anggota Satpol PP yang tersebar di lima wilayah kota dan 1 kabupaten di Jakarta. Selain menghindari kedekatan dengan warga, rotasi juga dilakukan untuk penyegaran anggota Satpol PP. Dia berharap kinerja anggota Satpol PP menjadi semakin baik.

"Kalau di Tanah Abang, di situ dia lagi, dia lagi. Ketemunya di situ-situ lagi sama dia. Jadi kami lakukan penyegaran supaya kinerjanya juga berubah," ujar Yani.

Kompas TV Ada tujuh wilayah yang direkam oleh Ombudsman, salah satunya di Pasar Tanah Abang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com