Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-Fakta Pengoperasian Bus Transpatriot Bekasi

Kompas.com - 28/11/2018, 07:43 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejak Senin 26 November 2018 kemarin, bus transpatriot yang dikelola Pemerintah Kota Bekasi melalui Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) resmi "mengaspal".

Sebanyak sembilan bus diluncurkan untuk melayani warga Bekasi yang hendak bepergian. Program bus transpatriot ini dibuat dengan tujuan agar warga Bekasi beralih dari kendaraan pribadi menjadi pengguna kendaraan umum.

Fasilitas di dalam bus pun cukup lengkap dengan adanya pendingin ruangan, empat buah kamera CCTV, dua buah kursi khusus penumpang disabilitas, musik yang diputar dalam bus, dan lain-lain. 

Baca juga: Bus Transpatriot Ditargetkan 5 Menit Sekali Tiba di Tiap Halte

Dalam layanannya, bus transpatriot beroperasi di dua rute. Rute pertama yakni Terminal Bekasi-Harapan Indah serta rute kedua Harapan Indah-Terminal Bekasi.

Adapun jam operasional bus dari pukul 05.00 hingga pukul 22.00 WIB.

Melayani di 34 Halte

Bus transpatriot melayani dua rute di 34 halte.

Jumlah halte di rute Terminal Bekasi-Harapan Indah sebanyak 21 halte. Sementara di rute sebaliknya, yaitu Harapan Indah-Terminal Bekasi, bus hanya berhenti di 13 halte.

Rute pertama terdapat 21 halte, bus melintas dimulai dari Terminal Bekasi lalu ke Jalan HM. Joyomartono, Jalan Cut Meutia, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Jenderal Sudiman, Jalan Sultan Agung, hingga berakhir di Terminal Harapan Indah.

21 halte yang dimaksud berawal dari Halte Terminal Bekasi, Halte Stasiun Bekasi Timur, Halte Bulak Kapal, Halte BTC, Halte Pos Polisi Bekasi Timur, Halte Blue Mall, Halte UNISMA, Halte Setia Kawan, Halte Rawa Panjang, dan Halte Pekayon.

Baca juga: Hal Penting Seputar Bus Transpatriot yang Baru Beroperasi di Bekasi

Lalu lanjut ke Halte Gerbang Tol Bekasi Barat 2, Halte BCP, Halte Stadion Patriot, Halte Taman Kota, Halte Perumnas 1, Halte Pertokoan Kranji, Halte Harapan Baru 2, Halte Alexindo, Halte Pondok Ungu Vespa, Halte Harapan Indah Barat, dan berakhir di Halte Giant Harapan Indah.

Sedangkan rute kedua memiliki 13 halte yang melintas dimulai dari Terminal Harapan Indah, Jalan Sultan Agung, hingga Stasiun Bekasi di Jalan Ir Juanda, lalu lanjut berakhir di Terminal Bekasi.

13 halte yang dilalui bus transpatriot berawal dari Halte Terminal Harapan Indah, Halte Gerbang Harapan Indah Timur, Halte Pondok Ungu Naga, Halte Alexindo, Halte Kalibaru, dan Halte Stasiun Kranji.

Kemudian ke Halte Grand Mall, Halte Pemkot Bekasi, Halte Stasiun Bekasi, Halte Bulan-bulan, Halte Pasar Proyek, Halte Pemda Lama Gedung Papak, Halte Lapangan Multiguna Rumah Sakit Bella, dan kembali lagi ke Halte Terminal Bekasi.

Baca juga: Permudah Penumpang, Halte Transpatriot Dibuat Dekat Halte Transjakarta

Adapun untuk halte atau tempat pemberhentian yang dekat dengan halte transjakarta berada di Halte Terminal Harapan Indah, Halte Gerbang Harapan Indah Timur, Halte Terminal Bekasi, Halte Bulak Kapal, Halte BTC, Halte Pos Polisi Bekasi Timur, Halte Setia Kawan, Halte Rawa Panjang, dan Halte Gerbang Tol Bekasi Barat 2.

Kemudian tempat pemberhentian yang belum memiliki halte yaitu tempat pemberhentian Taman Kota, Pondok Ungu Vespa, Pondok Ungu Naga, dan Pasar Proyek.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com