Keesokan harinya, grafik menurun saat Depok mencatat rekor jumlah kesembuhan dalam sehari.
27 Mei: 51 pasien sekaligus sembuh dalam sehari
Depok mencatat rekor yang seakan memberi optimisme terhadap penanganan Covid-19 ketika 51 pasien sembuh dalam sehari pada 27 Mei 2020, dari 128 menjadi 179 pasien sembuh.
Sejak saat itu, jumlah pasien sembuh di Depok selalu lebih dari 5 orang tiap harinya.
28 Mei: Kematian terbanyak dalam sehari; jumlah OTG, ODP, PDP tiba-tiba anjlok
Pada 28 Mei 2020, Pemerintah Kota Depok tak mengumumkan angka kematian suspect/PDP.
Sehari setelahnya baru diketahui, pada saat itu, Depok mengalami kematian terbanyak akibat Covid-19.
Total 9 kematian dalam sehari sebelumnya tak pernah terjadi di Depok. Sebanyak, 2 pasien positif Covid-19 tak sanggup bertahan dan wafat.
Kabar buruknya, 7 PDP meninggal dalam sehari tanpa terkonfirmasi.
Di sisi lain, kasus OTG, ODP, dan PDP aktif (yang masih dipantau/diawasi) di Depok mendadak anjlok, padahal sebelumnya turun naik dengan margin tipis.
Kasus OTG aktif merosot 23 persen dari 907 menjadi 700.
Kasus ODP aktif pun merosot sekitar 23 persen, dari 1.546 menjadi 1.191 kasus ODP aktif.
Sementara itu, jumlah PDP aktif turun 18 persen atau berkurang 119 pasien tadinya masih diawasi saat itu di Depok.
28 Mei-1 Juni: Penularan diklaim melambat
Selama lima hari itu, penularan virus corona di Depok diklaim melambat. Temuan kasus baru setiap hari tak sampai 5 selama periode itu.
Ketua Satgas Covid-19 IDI Kota Depok, Alif Noeriyanto ragu bahwa pelambatan itu karena pemerintah sukses menekan penularan, melainkan bisa juga karena sedikitnya jumlah tes yang dilakukan. Ia menilai, pemerintah tidak transparan soal jumlah tes Covid-19 yang dilakukan di Depok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.