JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan, pemeriksaan narkoba di kalangan pilot dan kru pesawat seharusnya dilakukan rutin sepanjang tahun.
Ia mengkritik sistem uji kesehatan kepada para pilot dan kru pesawat yang sudah ketinggalan zaman.
"Berulang kali kebobolan (kasus narkoba) itu sistem uji kesehatan itu sudah ketinggalan jaman. Harus diupdate,"kata Alvin saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/7/2020) pagi.
Baca juga: 3 Pilot Ditangkap karena Pakai Sabu, Alvin Lie: Pengawasan Masih Bolong-bolong
Alvin menyebutkan, biasanya pilot diuji kesehatannya setiap enam bulan sekali di Balai Kesehatan Penerbangan.
Pengecekan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang tercantum dalam surat bernomor HK010/1/1/DRJU-2012 tentang standar prosedur pencegahan terkait dengan penyalahgunaan narkoba oleh personel pengoperasi pesawat udara.
"Setiap uji 6 enam bulan, itu uji kesehatan pilot dan kru pesawat. Di antara jeda, (pemeriksaan) ini seharusnya ada pembinaan dan pengawasan (di bawah) maskapai penerbangan dan pantauan DKKPU (Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara)," ujarnya.
Baca juga: Kemenhub Buka Suara Soal 3 Pilot yang Terjerat Kasus Narkoba
Pemeriksaan narkoba secara rutin diharapkan bisa mencegah pilot dan kru pesawat untuk menghindari pemeriksaan narkoba yang terjadwal.
Menurut Alvin, biasanya pilot dan kru pesawat akan mengakali tes narkoba agar hasilnya negatif.
"Itu misalnya dari pemeriksaan urine bisa diakali. Misal dengan puasa itu bisa bersih dari narkoba," ujar Alvin.
Alvin menyebutkan, selama ini pengecekan harian untuk pilot hanya meliputi pengecekan darah, responsif, dan gejala-gejala yang mengancam kesehatan pilot.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan