BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bereaksi atas perbedaan hasil tes usap (swab test) yang dilakukan pihak manajemen Rumah Sakit Azra.
Reaksi ini berkait 10 karyawan non-medis di rumah sakit itu yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, pada dasarnya pemerintah daerah tak ingin mempermasalahkan perbedaan tersebut.
Meski begitu, Dedie menegaskan bahwa Pemkot Bogor telah bekerja sama dengan laboratorium resmi yang ditunjuk pemerintah.
Sehingga, kata Dedie, hasil yang dikeluarkan oleh laboratorium tersebut bisa dipertanggungjawabkan dan patut dipercaya.
Baca juga: RS Azra Kota Bogor Bantah 10 Pegawainya Terpapar Covid-19
"Kita tidak perlu memperdebatkan. Karena data yang kita peroleh itu dari BPOM, bukan dari laboratorium abal-abal. Jadi tentu harus kita percayai hasilnya apa pun," ungkap Dedie, Selasa (11/8/2020).
Dedie menambahkan, jika memang dari dua kali tes usap ulang yang dilakukan pihak rumah sakit terhadap karyawannya menunjukkan hasil negatif, maka hal itu akan dicatatkan sebagai pasien sembuh.
Ia menekankan, tidak perlu lagi memperdebatkan hasil laboratorium mana yang lebih akurat.
"Jadi, ya alhamdulillah sembuh. Tidak perlu lagi diperdebatkan," katanya.
Baca juga: Disebut Klaster Baru Penyebaran Covid, Ini Reaksi RS Azra Bogor
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan, berdasarkan pedoman revisi terbaru yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bila seseorang dinyatakan positif Covid-19, maka bisa saja dilakukan uji ulang dalam waktu lebih dari 24 jam.
Dalam kasus RS Azra, lanjut dia, fakta yang terjadi memang telah ditemukan kasus positif Covid-19 terhadap sepuluh karyawan non-medis di sana.
Kemudian, pihak RS Azra melakukan tes usap ulang terhadap karyawannya yang dinyatakan positif itu pada 30 Juli 2020 dan 5 Agustus 2020.
Selanjutnya, dari pemeriksaan ulang tes usap itu dua kali berturut-turut menunjukkan hasil negatif.
Baca juga: Klaster Baru, 10 Pegawai Non-medis RS Azra Bogor Positif Covid
Maka, kata Retno, hasil itu bisa dijadikan acuan bahwa yang bersangkutan dinyatakan sembuh.
"Penemuan awal tanggal 27 Juli 2020 karena kegiatan swab masif kita. Jadi penemuan kasus secara screening. Mereka semua tanpa gejala, mungkin saja mereka ini kena sudah lama dan kemudian baru terlacak dari kegiatan kita," imbuh Retno.