Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Penangkapan 2 Pembunuh Pemulung di Bekasi: Pelaku Tersinggung hingga 5 Kali Beraksi

Kompas.com - 07/10/2020, 06:12 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan dua pemulung hingga mengakibatkan seorang tewas di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (29/10/2020), akhirnya terungkap.

Dua pelaku, yakni P (49) dan K (43), ditangkap tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi.

Kerja Kepolisian terbantu video CCTV di lokasi yang merekam peristiwa tersebut. Dalam rekaman terlihat pelaku juga membawa karung.

Kedua pelaku menganiaya dua pemulung yang sedang tidur menggunakan balok kayu. Setelah tidak berdaya, harta korban kemudian dirampas.

Salah satu pemulung bernama Udin Rojudin (78) tewas. Sementara, Kusnan (63) masih menjalani perawatan di RSUD Kota Bekasi.

Baca juga: Polisi Buru Dua Pembunuh Pemulung di Cikarang, Rekaman CCTV: Pelaku Bawa Karung

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pelaku juga merupakan pemulung.

"Yang bersangkutan juga sama, dua tersangka ini adalah pemulung," kata Yusri kepada wartawan di Jakarta, Selasa (6/10/2020).

Berikut rangkuman fakta kasus tersebut:

1. Tersinggung gerobaknya ditawar setengah harga

Yusri mengatakan, hasil pemeriksaan sementara, pelaku merasa tersinggung dengan korban.

Awalnya K hendak menjual gerobaknya ke korban. Namun, korban menawarnya setengah harga.

"Pada saat itu pengakuan dari S alias K ini, pada saat itu dia mau menjual gerobaknya seharga Rp 100.000 tetapi saat itu ditawar Rp 50.000 oleh korban. Ada satu kalimat yang keluar yang tidak diterima oleh tersangka," kata Yusri.

Baca juga: Aniaya Dua Pemulung di Cikarang, Pelaku Beralasan Tersinggung Gerobaknya Ditawar Setengah Harga

Karena merasa tersinggung, akhirnya K mengajak P, temannya untuk ikut menganiaya korban. Setelah menganiaya, pelaku merampas uang milik korban.

Pelaku mengambil uang dari kantong Udin sebanyak Rp 780.000. Sementara, di kantong Kusnan diambil uang Rp 100.000. Hasil curian tersebut kemudian dibagi dua untuk pelaku.

2. Lima kali beraksi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com