Hasil pemeriksaan polisi, pelaku telah melakukan aksi yang sama sebanyak lima kali.
"Ini menurut keterangan tersangka, terus kita lakukan pendalaman terhadap tersangka dan mengakui kalau mereka sudah melakukan bukan kali ini saja. Dia (pelaku) menyampaikan, baru lima kali ini (melakukan aksi pencurian dan penganiayaan)," ujar Yusri.
Baca juga: Telah Beraksi Lima Kali, Penganiaya di Cikarang Sasar Sesama Pemulung sebagai Korbannya
Dia mengatakan, K setidaknya sudah lima kali melakukan aksi yang sama sejak awal 2020.
Rata-rata tempat kejadian perkaranya di kawasan Bekasi. Korbannya juga sesama pemulung.
K mengaku baru dua kali bekerja sama dengan P saat beraksi. Selebihnya, K bekerja sama dengan teman-temannya yang lain.
Yusri mengatakan, pelaku memang kerap mengincar para pemulung sebagai korban.
Namun, ada tukang balon yang menjadi korban penganiayaan dan perampasannya. Korban ditemukan tewas tergeletak bersimba darah di kawasan Kabupaten Bekasi pada 16 Agustus 2020 lalu.
3. Alasan pilih sasar sesama pemulung
Berdasarkan pemeriksaan awal, kata Yusri, pelaku mengincar sesama pemulung karena dianggap lebih mudah diketahui aktivitasnya.
Pelaku melakukan aksinya saat korban sedang tidur.
"Kalau menurut keterangan awal lebih mudah, dan lebih tahu (aktivitas pemulung). Semua yang dilakukan hampir rata-rata dalam keadaan tidur," kata dia.
Hasil rampasan kemudian dipakai pelaku untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
4. Terlihat tenang saat beraksi
Yusri mengatakan, polisi akan meminta psikiater memeriksa kejiwaan kedua pelaku. Pasalnya ketika melakukan aksi sadisnya, dua pelaku terlihat tenang.
Baca juga: Tenang Saat Beraksi, Penganiaya Pemulung di Cikarang Akan Diperiksa Kejiwaannya
"Ini yang kami masih dalami pelaku-pelakunya. Kami akan rencanakan pemeriksaan kejiwaan terhadap yang bersangkutan karena kita lihat dengan CCTV (kamera pemantau) pelaku melakukannya dengan tenang," ujar Yusri.