Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Minta KPU Pastikan Nihil Kendala Teknis Saat Pemungutan Suara Pilkada Depok

Kompas.com - 05/11/2020, 14:58 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok meminta KPU Kota Depok supaya memastikan segala kesiapan logistik pemungutan suara pada Pilkada 2020 nanti.

Koordinator Divisi Pengamanan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kota Depok Dede Slamet menyebutkan, permintaan itu dilayangkan berdasarkan preseden pada Pemilu 2019 silam.

"Kami mengimbau kepada KPU agar jangan sampai terjadi keterlambatan, kemudian ada kekurangan jumlah, kualitas yang tidak sesuai standar, dan distribusinya bermasalah, seperti yang terjadi di Pemilu 2019 ketika banyak kendala-kendala teknis dalam pengadaan dan distribusi logistik," jelas Dede kepada wartawan pada Kamis (5/11/2020).

"Kami mengimbau kepada KPU, mewanti-wanti, agar jangan sampai persoalan yang pernah terjadi itu terulang kembali," ujarnya.

Dede bilang, pihaknya terus berkoordinasi dengan KPU karena saat ini rangkaian Pilkada Depok sudah masuk tahap persiapan logistik.

Baca juga: Pilkada Depok: KPU Berencana Gelar Debat Paslon Akhir November

"Kemarin kami mendampingi, mengawasi betul mulai dari mobilnya datang, kemudian barang dipindahkan. Kami sampai meminta KPU untuk membongkar sampel, apakah kardus kotak suara yang datang itu memang betul-betul bisa dirakit menjadi kotak suara dan sesuai dengan spek," bebernya.

"Kami juga cek materialnya, lubang-lubang untuk kabel ties dan gemboknya, kami juga cek. Sementara ini sudah sesuai lah menurut kami," lanjut Dede.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Depok Nana Shorbana sebelumnya juga menyatakan hal yang sama.

Nana berujar, tahapan logistik menjadi salah satu fokus yang disoroti KPU Kota Depok saat ini.

"Tahapan ini merupakan tahapan krusial yang memerlukan perhatian secara khusus. Logistik pemilihan merupakan salah satu instrumen penting tahapan dalam penyelenggaraan pemilu atau pilkada yang tidak boleh dianggap remeh," ungkapnya melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (3/11/2020) lalu.

Baca juga: Pilkada Depok: Dana Kampanye Idris Versus Pradi, Siapa Unggul?

Nana berjanji bahwa proses ini akan diupayakan secara transparan dan akuntabel. KPU Kota Depok, lanjutnya bakal mengedepankan prinsip tepat jumlah, tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat kualitas.

"Sehingga dalam pelaksanaan pilkada tidak dijumpai hambatan dan kendala mengenai logistik pemilihan sampai dengan semua tahapan pilkada selesai," tutup Nana.

Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur dua kandidat petahana yang memilih "pisah ranjang" untuk berebut kekuasaan pada pemungutan suara 9 Desember 2020 mendatang.

Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.

Ia akan berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah dua periode duduk di DPRD Jawa Barat.

Baca juga: Pertarungan Dua Matahari di Pilkada Depok 2020

Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil wali kota saat ini sekaligus Ketua DPC Gerindra Depok, akan berusaha mendepak Idris lewat pilkada.

Ia akan berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com