JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeklaim, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro berhasil menekan kasus aktif Covid-19 di Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti memaparkan, ada penurunan jumlah kasus aktif di Ibu Kota.
Dia menjelaskan, pada tanggal 7 Februari, jumlah kasus aktif mencapai angka 23.869 dan turun secara signifikan menjadi sebesar 13.309 pada tanggal 21 Februari 2021.
Jumlah ini kembali menurun menjadi sebanyak 7.209 kasus pada 7 Maret 2021.
Selain itu, persentase kasus positif atau positivity rate juga berkurang, dari 18 persen pada Februari menjadi 11,6 persen pada Maret 2021.
Baca juga: Lemahnya Verifikasi Data Peserta Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang...
Selain itu, tingkat kesembuhan selama PPKM mikro disebut meningkat.
Widyastuti menjelaskan, pada tanggal 7 Februari, Dinkes DKI Jakarta mencatat sebanyak 265.359 orang telah sembuh dengan tingkat kesembuhan sebesar 90,3 persen.
Lalu, pada 21 Februari, tingkat kesembuhan di Jakarta sebesar 94,5 persen dengan total orang yang sembuh sebanyak 310.412 orang.
Tingkat kesembuhan meningkat menjadi 96,3 persen pada 7 Maret dengan total orang yang dinyatakan telah sembuh sebanyak 337.426 orang.
BOR disebut menurun
Bukan hanya kasus aktif, Widyastuti mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occcupancy rate (BOR) baik isolasi maupun ICU bagi pasien Covid-19 di Jakarta juga menurun.
Menurut Widyastuti, per tanggal 5 Februari 2021, tingkat keterisian tempat tidur isolasi mencapai 72 persen.
Pada saat itu, Dinkes DKI Jakarta menyediakan total 8.259 tempat tidur dan telah diisi sebanyak 5.921.
Baca juga: Dirut Pembangunan Sarana Jaya Terjerat Kasus Korupsi, Bagaimana Nasib Proyek Rumah DP Rp 0?
Tingkat keterisian kemudian menurun menjadi 66 persen pada 21 Februari 2021.
Kala itu, jumlah tempat tidur isolasi di Jakarta bertambah menjadi 8.321 dan telah terisi sebanyak 5.461.